Trump: Pasutri Asal AS-Kanada Bebas dari Penculikan Taliban

CNN Indonesia
Jumat, 13 Okt 2017 00:25 WIB
Trump mengatakan, pejabat AS dan Pakistan telah menjamin pembebasan Caitlan Coleman dan Joshua Boyle yang diculik kelompok Taliban pada 2012 lalu.
Trump mengatakan, pejabat AS dan Pakistan telah menjamin pembebasan Caitlan Coleman dan Joshua Boyle yang diculik kelompok Taliban pada 2012 lalu. (REUTERS/Yuri Gripas).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pembebasan pasangan suami istri asal AS dan Kanada pada hari Kamis (12/10). Trump mengatakan, pejabat AS dan Pakistan telah menjamin pembebasan Caitlan Coleman dan suaminya, Joshua Boyle yang diculik kelompok Taliban pada 2012 lalu.

Dikutip AFP, Trump menyebut pembebasan ini sebagai langkah dan momen yang positif untuk hubungan AS dengan Pakistan.

"Coleman melahirkan ketiga anak mereka saat mereka berada di penyanderaan. Hari ini, mereka bebas," kata Trump, dalam sebuah pernyataan di Gedung Putih.
trump

Joshua Boyle yang kini berusia 33 tahun dan Caitlin Coleman (31) dilaporkan diculik oleh kelompok Taliban pada 2012 lalu. Mereka dikabarkan diculik saat bepergian melalui Afghanistan yang sedang dilanda perang saat itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasangan ini diyakini telah ditangkap pada musim gugur tahun 2012 di provinsi Wardak, sebelah barat Kabul. Saat penculikan, Coleman tengah hamil.


Dalam sebuah video yang tersebar di dunia maya saat itu, Coleman menyatakan telah melahirkan dan kini berada di sebuah tempat pengasingan. Namun dalam video yang telah tayang di berbagai media intenasional pada Rabu 4 Juni 2014 itu tak terlihat sama sekali anak mereka.

Di video tersebut, pasangan yang diculik Taliban itu mengenakan pakaian tradisional Afghanistan.


"Aku akan meminta keluarga dan pemerintah AS untuk melakukan yang mereka bisa lakukan untuk melepaskan suami dan anakku," kata Coleman yang dalam rekaman video berbusana gamis dan jilbab panjang berwarna hitam serta mengenakan kacamata.

"Kami meminta pemerintah untuk melakukan apa yang diperlukan untuk membuat keluarga kami dibebaskan," ujar Boyle.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER