Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu cekcok dengan polisi terkait kasus dugaan korupsi yang telah memicu spekulasi pelengseran orang nomor satu di Israel tersebut.
Televisi Channel 2 Israel, sebagaimana dikutip
AFP pada Minggu (15/10), melaporkan perdana menteri yang telah lama menjabat itu akan segera kembali diperiksa oleh polisi. Laporan itu kemudian memicu komentar keras Netanyahu melalui akun Facebook.
Dia mengecam polisi atas kebocoran informasi penyelidikan kasus tersebut ke tangan media.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika menjabat, kepala kepolisian membuat dua komitmen penting: tidak akan ada lagi kebocoran dan bahwa polisi tidak akan lagi membuat rekomendasi," tulis Netanyahu, merujuk pada sejumlah laporan yang menyebut polisi merekomendasikan jaksa agar mendakwa sang istri.
Dia mengatakan "kebocoran ilegal telah menjadi tsunami," sembari menyinggung salah seorang konsultan yang ditunjuk polisi, Lior Horev.
Netanyahu juga mengatakan bahwa ada "kampanye media" yang jelas diarahkan kepadanya. Walau demikian, tudingan-tudingan itu dia sebut tidak akan berdampak apa-apa.
Pernyataan itu memicu respons tak kalah keras dari polisi yang tengah menyelidiki dugaan gratifikasi dari sejumlah pendukung Netanyahu dan kecurigaan atas kesepakatan rahasianya dengan surat kabar kenamaan Israel.
"Polisi bekerja berdasarkan hukum dan tidak akan terpicu serangan tak berdasar yang mengganggu pekerjaan dan mengecilkan peraturan hukum," kata seorang juru bicara kepolisian yang juga menampik ada motivasi politik di balik kasus tersebut.
Penyelidikan korupsi ini telah mengguncang dunia politik Israel dan memicu spekulasi soal penerus Netanyahu jika terpaksa lengser.
Laki-laki berusia 67 tahun itu telah menjabat selama 11 tahun, sejak 1996-1999 dan mulai lagi pada 2009.
Dalam kasus lain bulan lalu, istri Netanyahu, Sara, juga diberi tahu oleh jaksa agung bahwa dirinya bisa jadi mesti menghadapi persidangan terkait penyalahgunaan dana publik.
Secara terpisah, polisi jugatengah menyelidiki dugaan korupsi terkait pembelian kapal selam dari ThyssenKrupp, perusahaan asal Jerman.
David Shimron, saudara Netanyahu sekaligus pengacara keluarga yang juga mewakili ThyssenKrupp di Israel termasuk salah seorang yang diperiksa dalam kasus ini.
Sementara itu David Sharan, mantan kepala kantor Netanyahu, telah ditahan.
Terlepas dari semua itu, Netanyahu sendiri belum dinyatakan sebagai tersangka dalam skandal korupsi ini.
(aal)