Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang kembali memulai latihan militer bersama hari ini, Selasa (24/10), sebagai persiapan menghadapi ancaman peluru kendali dan nuklir Korea Utara.
Diberitakan
Reuters, militer Korsel menyatakan latihan melacak dan menangkal rudal itu akan berlangsung di lepas pantai sekitar Semenanjung Korea.
Latihan semacam ini telah dilakukan beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir sejak Seoul dan Washington menyepakatinya dalam rapat konsultasi tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah tersebut dilakukan menyusul ketegangan yang tengah terjadi di Semenanjung Korea menyusul provokasi rudal dan nuklir Korut.
Sementara itu di Filipina, Menteri Pertahanan AS James Mattis bersama Menhan Korsel Song Young-moo dan Menhan Jepang Itsunori Onodera mengatakan program senjata rezim Kim Jong-un merupakan ancaman serius "yang tak pernah terjadi sebelumnya."
Mattis bersama kedua mitranya itu berjanji akan mengambil tindakan diplomatik untuk semakin menekan Pyongyang, sekaligus meningkatkan kerja sama militer antara ketiga negara.
Mereka pun mengutuk keras segala provokasi senjata Korut yang masih terus berlanjut meski negara terisolasi itu telah dijatuhi serangkaian sanksi oleh masyarakat internasional.
"Ketiga menteri mendesak Korut untuk meninggalkan program peluru kendali dan nuklir ilegalnya secara menyeluruh dan terverifikasi," bunyi pernyataan bersama yang dikutip
AFP.
Mattis, Young-moo, dan Onodera bertemu di Clark, Filipina, dalam rangkaian konferensi keamanan regional. Di sana, Mattis juga bertemu dengan mitra-mitranya dari negara anggota ASEAN.
Selain berdiskusi mengenai krisis Korut, Pentagon mengatakan Mattis bersama para menhan dari negara ASEAN juga membahas pentingnya meningkatkan kerja sama keamanan di kawasan "dalam melawan kekerasan ekstremis dan ancaman teroris seperti ISIS dan simpatisannya yang kembali dari Timur Tengah."
Hal tersebut ditekankan seiring dengan kejatuhan ISIS di Timur Tengah serta kekalahan pemberontak pendukung teroris itu di Marawi, Filipina, baru-baru ini.