Setara Mao Zedong, Xi Jinping Abadi dalam Konstitusi China

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Selasa, 24 Okt 2017 18:35 WIB
Partai Komunis China mengabadikan ide Presiden Xi Jinping dalam konstitusi, memperkuat pengaruhnya jelang masa jabatan kedua sekaligus menyamai Mao Zedong.
Nama Xi Jinping diabadikan dalam konstitusi China, menyamai Mao Zedong yang merupakan pendiri negari tirai bambu. (Reuters/Jason Lee)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Komunis China mengabadikan ide politik Presiden Xi Jinping dalam konstitusi pada Selasa (24/10), membuatnya setara dengan Mao Zedong sekaligus memperkuat pengaruhnya menjelang masa jabatan kedua lima tahun ke depan.

Selama ini, tidak ada pemimpin China yang nama dan ideologinya dimasukkan ke dalam konstitusi selagi masih menjabat, selain Mao yang merupakan pendiri negara China modern. Nama dan gagasan Deng Ziaoping, pendahulu Xi, baru masuk setelah kematiannya pada 1997 silam.

Dalam rangkaian Kongres lima tahunan yang berlangsung sejak 18 Oktober kemarin, Partai Komunis menyetujui amandemen konstitusi yang secara langsung mengabadikan nama Xi dan gagasan politiknya dalam dasar negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gagasan Xi yang diabadikan dalam konstitusi itu disebut "Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Karakteristik Masyarakat Tionghoa di Era Baru."

Perubahan dasar negara itu juga sekaligus menegaskan kelanjutan sejumlah program prioritas Xi, seperti perang melawan korupsi yang selama ini telah menjerat lebih dari 1,3 juta pejabat pemerintah.

Inisiatif Xi dalam sektor pembangunan dan ekonomi yang dikenal dengan One Belt One Road juga ikut masuk dalam amandemen. Program ambisius itu bertujuan untuk mengintegrasikan China dan negara di sekitarnya dalam hal ekonomi dan perdagangan.
Sejumlah gagasan lain seperti reformasi industri, percepatan modernisasi pertahanan, perluasan peran pasar dalam alokasi sumber daya turut dimasukan dalam perubahan tersebut.

"Partai berupaya menjalankan kepemimpinan di seluruh bidang dan di setiap bagian negara," bunyi pernyataan yang dikutip Reuters.

Partai berkuasa tersebut dijadwalkan akan mengumumkan Komite Tetap baru yang dipimpin oleh Xi pada Rabu (25/10), sebagai puncak dari perombakan kabinet pemerintah yang dilakukan setiap dua dekade.

Sejumlah pihak menganggap amandemen ini dilakukan sebagai strategi Xi memperkuat kekuasaan menjelang berakhirnya periode pertama masa jabatan yang telah didudukinya sejak 2013 lalu.
"Ini soal  bagaimana menghapus perbedaan antara Xi dan partai. Di sisi lain, dengan menambah sejumlah gagasan seperti One Belt One Road dalam konstitusi, menjadikan siapa saja yang meragukan inisiatif itu sama dengan berkhianat kepada partai," kata Jude Blanchette, analis Pusat Ekonomi dan Bisnis China yang berbasis di Beijing.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER