Redam Kisruh, PM Spanyol Bubarkan Parlemen Catalonia

CNN Indonesia
Sabtu, 28 Okt 2017 05:54 WIB
PM Spanyol Mariano Rajoy mengumumkan bahwa pemerintah membubarkan parlemen Catalonia, dan sebagai gantinya akan menggelar pemilihan umum pada 21 Desember 2017.
PM Spanyol Mariano Rajoy mengumumkan bahwa pemerintah membubarkan parlemen Catalonia, dan sebagai gantinya akan menggelar pemilihan umum pada 21 Desember 2017. (Foto: Reuters/Sergio Perez)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menanggapi deklarasi kemerdekaan Catalonia, Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy mengumumkan bahwa pemerintah membubarkan parlemen Catalonia, dan sebagai gantinya akan menggelar pemilihan umum pada 21 Desember 2017.

Rajoy mengatakan ia juga secara resmi telah memecat pemimpin separatis Catalonia, Carles Puigdemont dan jajaran eksekutifnya. Langkah ini diambil untuk 'mengembalikan situasi kembali normal' usai parlemen mendeklarasikan kemerdekaan Catalonia pada Jumat (27/10).

"Kami warga Spanyol menjalani hari yang sulit dan sedih, di mana terjadi pelanggaran hukum dan runtuhnya demokrasi di Catalonia," ujar Rajoy di hadapan jurnalis televisi setempat, seperti dilansir AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi yang menurut Rajoy, 'menyakitkan, sedih, dan berat.'


Selain itu, pemerintah juga memecat kepala kepolisian Catalonia, serta perwakilan Catalonia di Madrid dan Brussel.

"Ini adalah langkah awal yang diambil untuk mencegah apa yang sekarang terjadi pada pemerintahan Catalonia, supaya tak berlanjut," ujarnya.

Sebelumnya, Senat Spanyol memberi mandat pada PM Rajoy agar mengambil alih kewenangan penuh pada daerah otonom Catalonia agar meredam kisruh kemerdekaan di sana.

Namun, parlemen regional Catalonia mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol pada Jumat (27/10) melalui pemungutan suara yang kini kemungkinan besar dinyatakan ilegal oleh Mahkamah Konstitusi Spanyol.


Mosi kemerdekaan diloloskan oleh dewan perwakilan yang diisi 135 anggota, dengan perbandingan 70 suara mendukung, 10 menentang dan 2 abstain. Anggota dari Partai Sosialis, Partai Rakyat dan Ciudadanos meninggalkan ruang sidang sebelum pemungutan suara dalam rangka protes.

Keputusan ini diambil hanya beberapa saat sebelum Spanyol menerapkan kewenangan pusat di daerah otonom itu. 

PM Rajoy mendapat dukungan internasional dari Uni Eropa, dan sejumlah negara di Eropa seperti Perancis, Inggris, dan Jerman, serta Amerika Serikat. Semuanya tak mengakui deklarasi kemerdekaan Catalonia, dan memihak pada pemerintahan Spanyol. 

Kisruh yang terjadi di Catalonia diyakini akan memengaruhi stabilitas politik tak hanya di Spanyol tapi juga Eropa. Mereka mendesak PM Rajoy mengambil tindakan tegas. Usai rapat kabinet, ia mengumumkan keputusan untuk membubarkan parlemen Catalonia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER