Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Dalam Negeri Ukraina menyatakan istri tokoh Chechen yang sempat dituding mencoba membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin ditembak mati di pinggiran Kiev, dalam serangan yang juga melukai sang Suami.
Amina Okuyeva dan Adam Osmayev sedang berada di mobil saat ditembaki dari semak-semak dekat rel kereta yang melintasi pinggiran ibu kota, kata dua penasihat kementerian, Anton Gerashchenko dan Zoryan Shkiryak dalam pernyataan terpisah yang dikutip
Reuters, Selasa (31/10).
Serangan yang terjadi pada Senin waktu setempat ini menyusul pengeboman mobil di Kiev, Kamis lalu, di mana dua orang tewas dan tiga luka-luka. Korban termasuk Ihor Mosiychuk, anggota Partai Radikal, kelompok populis oposisi pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Okuyeva diketahui berhubungan dengan Mosiychik karena pernah bekerja sebagai penasihatnya.
"Karena luka yang diderita, Amina meninggal dunia. Adam Osmayev terluka tapi selamat. Saya baru saja berbicara dengannya melalui telepon," kata Gerashchenko.
Insiden ini jadi kali kedua dalam setahun nyawa lelaki asal Chechnya itu terancam. Pada Juni lalu, ia selamat dalam serangan seorang bersenjata yang justru balik ditembak oleh Okuyeva dan terluka.
Gerashchenko dan Shkiryak tidak menyinggung motif serangan terbaru yang menimpa tokoh dari wilayah mayoritas Islam itu.
Mosiychuk menyalahkan Rusia atas pengeboman yang terjadi pada pekan lalu, sementara polisi menyebut dugaan keterkaitan negara tetangganya itu tengah diselidiki.
 Presiden Vladimir Putin. (REUTERS/Kirill Kudryavtsev/Pool) |
Rusia telah menampik tudingan itu dan menyebutnya sebagai sentimen anti-Rusia di Ukraina.
Hubungan antara Kiev dan Moskow runtuk pada 2014 setelah Rusia mencaplok Semenanjung Crimea di Ukraina dan mendukung separatis pro-Rusia di timur negara tersebut.
Otoritas Rusia menuding Osmayev terlibat dalam upaya pembunuhan Putin menggunakan bom yang dilakukan pemberontak Islamis di pusat Moskow pada 2012 lalu.
Osmayev dan Okuyeva adalah tokoh yang terkenal di Ukraina karena sempat menjadi relawan untuk militer Ukraina dalam peperangan melawan pemberontak pro-RUsia.
Moskow telah dua kali berperang dengan separatis Chechnya sejak kejatuhan Uni Soviet 1991. Kawasan itu kini secara umum berada di bawah kendali Moskow, tapi para warga Chechen dikenal berperang untuk pemberontak pro-Rusia dan tentara Ukraina dalam konflik di timur negara itu.
(aal)