Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) memprediksi Korea Utara tengah bersiap menguji coba nuklir dan peluru kendali baru. Hal ini disimpulkan setelah "pergerakan aktif" terdeteksi di sekitar situs penelitian rudal di Pyongyang.
"Terowongan 3 [lokasi uji coba nuklir Punggye-ri] siap melakukan uji coba kapan pun," bunyi laporan yang ditulis NIS pada Jumat (3/11).
Laporan yang ditulis bersama anggota komite intelijen parlemen Kim Byung-kee ini juga menyatakan Korut tampak akan terus "mendorong pengembangan hulu ledak yang diperkecil dalam berbagai bentuk."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, seorang pejabat Amerika Serikat menduga Pyongyang sedang mempersiapkan pengembangan versi baru rudal balistik antarbenua (ICBM) KN-20 yang diperkirakan mampu menjangkau daratan utama AS.
Seperti dilansir
CNN, sumber tersebut menuturkan bahwa serangkaian perbaikan tengah dilakukan pada beberapa instrumen seperti bahan bakar nuklir, pelontar rudal, serta sistem panduan dan penargetan senjata.
Pergerakan ini terjadi seiring rencana kunjungan 12 hari Presiden Donald Trump ke beberapa negara Asia seperti China, Jepang, Filipina, Korsel, dan Vietnam, mulai hari ini.
Nuklir Korut diperkirakan akan menjadi salah satu topik utama yang diangkat Trump selama berkunjung ke negara sekutu seperti Jepang dan Korsel.
Dalam beberapa bulan terakhir kawasan Asia Timur terus dihantui ancaman nuklir Korut, terutama setelah pemerintahan Kim Jong-un menguji coba bom hidrogennya pada awal September lalu.
Mengawal kunjungan Trump, militer AS telah mengerahkan tiga kapal induk ke kawasan Pasifik. Sejumlah pesawat pengebom AS pun turut diterbangkan di Semenanjung Korea pada Kamis (2/11) kemarin dalam rangka latihan gabungan bersama angkatan udara Korsel dan Jepang.
(aal)