Raja Saudi Bentuk Komisi Anti Korupsi, Lengserkan Dua Menteri

Eka Santhika | CNN Indonesia
Minggu, 05 Nov 2017 17:00 WIB
Raja Kerajaan Saudi, Raja Salman, mengeluarkan dekrit kerajaan yang mengumumkan pembentukan Komite Anti Korupsi dan mengganti dua posisi menteri.
Raja Salman keluarkan dekrit kerajaan untuk mengganti posisi menteri keamanan dan ekonomi. Ia juga mengumumkan pembentukan Komisi Anti Korupsi (dok. REUTERS/Tomohiro Ohsumi/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Raja Kerajaan Saudi, Raja Salman, mengeluarkan dekrit kerajaan yang mengumumkan pembentukan Komite Anti Korupsi yang dikepalai oleh Putra Mahkota, Mohammed bin Salman. Berdasarkan siaran Al Arabiya, komite ini telah menahan 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri.

Sumber berita tersebut anonim dan sejauh ini belum ada pernyataan resmi mengenai hal tersebut. 

Selain itu, dekrit itu juga menyebutkan penunjukan dua menteri baru di bidang keamanan dan ekonomi. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Resuffle kabinet ini telah menyingkirkan Pangeran Miteb bin Abdullah dari posisi Kepala Garda Nasional. Posisinya digantikan oleh Khaled bin Ayyaf. Sementara Menteri Ekonomi Adel Fakieh digantikan oleh wakilnya Mohammed al-Tuwaijri.

Pangeran Miteb yang terjungkal dari kursi Menteri Pertahanan sebelumnya diperkirakan akan menjadi pengganti tahta Raja Salman. Tapi, meroketnya nama Pangeran Mohammed dua tahun lalu membuyarkannya.

Miteb memimpin Tentara Nasional. Ini adalah tentara elit dalam negeri yang dibangun dari unit suku lokal yang telah dijalankan ayahnya selama lima dekade.


Sementara itu, Menteri Ekonomi baru, Tuwaijri, sebelumnya adalah pilot dari angkata udara Saudi. Ia juga sebelumnya menduduki Kepala Eksekutif HSBC Timur Tengah. Ia berhasil memimpin program Kementerian Ekonomi untuk melakukan privatisasi aset pemerintah senilai US$200.

Tuwaijri menggantikan Fakieh, yang dijadikan tumpuan untuk reformasi ekonomi kerajaan. Fakieh diangkat sebagai Menteri Ekonomi dan Perencanaan pada 2015.


Dekrit kerajaan tidak menyebutkan apakah Fakieh akan menduduki jabatan lain di pemerintahan. Sebelumnya, mantan menteri biasanya menduduki jabatan penasihat setelah masa tugas mereka berakhir.

Pangeran Mohammed sendiri telah akan memimpin Komite Anti Korupsi Kerajaan Saudi. Badan ini berwenang untuk menyelidiki kasus, melakukan penangkapan, melarang perjalanan, dan membekukan aset.

"Tanah air tidak akan bertahan kecuali korupsi dibongkar dan koruptornya bertanggung jawab," jelas dekrit itu, seperti dikutip Reuters. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER