Duterte Akui Bunuh Orang di Usia 16 Tahun

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 11 Nov 2017 11:41 WIB
Rodrigo Duterte mengakui pernah bertikai kemudian menikam seseorang hingga tewas hanya karena saling beradu pandang dengan orang itu.
Presiden Rodrigo Duterte menyatakan pernah menikam seseorang hingga tewas ketika masih remaja. (AFP PHOTO / NOEL CELIS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengakui pernah menikam seseorang hingga tewas ketika ia masih remaja.

"Ketika saya remaja, saya keluar-masuk penjara. Saya kerap kali bertengkar di sana-sini. Di usia 16 tahun, saya pernah membunuh seseorang. Manusia benaran, dalam sebuah pertikaian, saya menikamnya. Itu terjadi ketika saya berusia 16 tahun dan (pertikaian) itu terjadi hanya karena kami saling beradu pandang," kata Duterte di hadapan warga negara Filipina di kota Danang, Vietnam, Jumat (10/11), seperti dikutip dari Reuters.

"Sekarang saat saya sudah menjadi presiden, bayangkan yang bisa saya lakukan?" ucapnya lagi sembari disambut gelak tawa. "Saya tidak akan membiarkan Anda begitu saja jika bermain-main dengan warga Filipina. Tak perlu pedulikan soal advokasi hak asasi manusia."

Duterte menceritakan kisah itu untuk membela kebijakannya memerangi peredaran narkotika. Duterte sendiri kerap dikecam karena perang narkobanya hingga kini sudah merenggut 3.900 nyawa tanpa proses peradilan jelas, dengan salah satu kritikan paling keras datang dari Perserikatan Bangsa-bangsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, menyatakan komentar Duterte itu disampaikan dalam konteks gurauan.

Ini bukan pertama kalinya Duterte mengakui pernah membunuh seseorang.

Ketika masih menjadi walikota Davao, dalam wawancara dengan majalah Esquire, Duterte juga pernah menyatakan ia menikam seseorang hingga tewas pada usia 17 tahun.

Pada Desember 2016, ketika masih menjadi walikota, ia juga bercerita pernah membunuh tiga orang dengan tangannya sendiri.

Saat ini Duterte sendiri berada di Vietnam dengan pemimpin-pemimpin negara lain untuk mengikuti konferensi ekonomi Asia-Pasifik.

Ia dijadwalkan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Manilla, dalam perjalanan Trump ke 12 negara Asia. Dikutip dari The New York Times, Trump sendiri pernah memuji Duterte dalam upayanya memerangi peredaran narkoba. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER