Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara menyebut
Donald Trump pengecut karena batal ke perbatasan saat berkunjung ke Korea Selatan. Menurut Korut, Presiden Amerika Serikat itu membatalkan rencananya bukan karena cuaca, tapi takut dengan lirikan pasukan Pyongyang.
"Itu bukan karena cuaca. Dia hanya terlalu takut menghadapi lirikan tajam mata pasukan kami," tulis surat kabar pemerintah
Rodong Sinmun lewat tajuknya, sebagaimana dikutip
AFP, Rabu (15/11). Lebih jauh surat kabar itu malah menyatakan Trump layak dihukum mati karena menghina pemimpin mereka, Kim Jong-un.
Trump memang sempat menjadi sorotan publik internasional karena berencana mengunjungi zona demiliterisasi (DMZ) yang membatasi Korut dan Korsel, di tengah meningkatnya ketegangan akibat ambisi rudal dan nuklir Pyongyang.
Rencana itu akhirnya dibatalkan di detik-detik terakhir dengan alasan cuaca buruk. Helikopter yang akan membawa Trump pun dikabarkan kembali ke pangkalan hanya lima menit setelah lepas landas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski akhirnya kunjungan itu batal, Trump tak berhenti menyulut provokasi dengan Korut. Setelah menghadiri pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Vietnam, Trump kembali menyindir pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un.
"Mengapa Kim Jong-un meledek saya 'tua', padahal saya tidak akan pernah memanggilnya 'pendek dan gendut'?" ujar Trump melalui akun Twitter pribadinya.
Melalui pemberitaan ini, Korut membalas pernyataan itu dengan mengatakan, "Kejahatan terburuknya yang tak akan pernah bisa dimaafkan adalah berani mencoreng martabat pemimpin tertinggi."
Menutup pernyataan tersebut,
Rodong Sinmun menyatakan, "Dia harus tahu bahwa dia hanyalah seorang kriminal terselubung yang dihukum mati oleh rakyat Korut."
[Gambas:Video CNN]Pemberitaan ini menambah panjang daftar saling serang pernyataan antara Korut dan Trump yang memanas sejak Korut mengancam menembakkan rudal ke Guam, wilayah AS di Pasifik.
Trump bahkan sempat mengatakan bakal "benar-benar menghancurkan Korut" saat berpidato di hadapan sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
(has)