Perdagangan China-Korut Turun 20 Persen dalam Sebulan

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 24 Nov 2017 09:55 WIB
Perdagangan China dan Korut dilaporkan merosot 20 dalam sebulan setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa menjatuhkan sanksi terbaru untuk Pyongyang.
Ilustrasi. (AFP Photo/STR)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdagangan China dan Korea Utara dilaporkan hanya mencapai menjadi US$334,9 pada Oktober, merosot 20 persen dari September lalu, setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa menjatuhkan sanksi terbaru untuk Pyongyang.

Data Jenderal Administrasi Bea Cukai China menunjukkan impor Beijing menurun dari US$145,8 juta pada September menjadi US$90,75 juta sebulan kemudian.

Nilai impor ini juga menurun drastis dari tahun lalu. Pada periode yang sama tahun lalu, nilai impor China dari Korut mencapai US$525,2 juta.
Sementara itu, ekspor China ke Korut juga merosot hingga hanya mencapai angka US$244,2 juta, terendah sejak Februari lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, nilai ekspor ini juga menurun. Pada periode yang sama tahun 2016, ekspor China justru meningkat dari US$266,4 juta pada September menjadi US$286,9 juta sebulan kemudian.

Sebagaimana dilansir Reuters, data ini menunjukkan perdagangan keseluruhan kedua negara dalam sebulan pertama setelah PBB mengeluarkan resolusi terbaru yang melarang penjualan batu bara, bijih besi, timbal, bijih timbal, dan makanan laut dari Korut.
Data ini dilansir setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melakukan tur Asia untuk mendesak negara-negara kawasan ikut menekan perdagangan dengan Korut agar Pyongyang menghentikan program rudal dan nuklirnya.

Selama ini, Trump menganggap China sebagai kunci dari keberhasilan sanksi tersebut karena Beijing merupakan sekutu dan rekan dagang terbesar bagi Korut. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER