Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Selatan mengabarkan kondisi tentara pembelot Korea Utara melalui pengeras suara yang diarahkan ke negara pimpinan Kim Jong-un tersebut.
Sebagaimana dilansir
Korea Herald, melalui pengeras suara yang dipasang di zona demilitarisasi di perbatasan kedua negara tersebut, Korsel mengumumkan kondisi sang tentara pembelot, juga dugaan pelanggaran perjanjian gencatan senjata oleh Korut.
Dengan suara lantang, seorang pria mengumumkan bahwa Pyongyang melanggar perjanjian gencatan senjata tersebut karena seorang tentara Korut melewati garis demarkasi saat mengejar personelnya yang berupaya kabur ke Korsel pada 13 November lalu.
Dugaan pelanggaran tersebut mulai terdeteksi ketika Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC) merilis cuplikan video CCTV yang menunjukkan bahwa salah satu tentara Korut sempat melewati garis demarkasi selama beberapa detik saat mengejar sang pembelot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam beberapa cuplikan video itu juga terlihat sang pembelot mengendarai armada militer dengan kecepatan tinggi.
Ketika mobil itu terimpit di parit, tentara itu kemudian berlari ke arah perbatasan di tengah berondongan peluru rekan-rekannya sendiri.
[Gambas:Video CNN]Tentara itu berhasil mencapai wilayah Korsel dan langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan helikopter militer.
Menurut dokter setempat, ada sekitar 40 luka tembak di tubuh tentara itu. Tak hanya itu, dokter Korsel juga mengklaim menemukan sejumlah cacing yang panjangnya bisa mencapai 27 sentimeter.
(has)