Jokowi Minta Negara Muslim 'Lawan' AS soal Yerusalem

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Jumat, 08 Des 2017 17:37 WIB
Jokowi meminta seluruh negara Muslim, terutama anggota OKI, bersatu menyampaikan pesan keras menentang keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Presiden Jokowi meminta negara-negara Islam menentang AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meminta seluruh negara Muslim, terutama anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), bersatu menyampaikan pesan keras menentang keputusan Amerika Serikat yang baru-baru ini resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Pesan itu diutarakan Jokowi saat menerima kunjungan kehormataan Menteri Luar Negeri Tunisia Khemaies Jhinaoui di Istana Bogor pada Jumat (8/12).

"Saat menerima kunjungan kehormatan Menlu Tunisia, Presiden menyampaikan bahwa negara-negara OKI, negara-negara muslim harus bersatu dan menyampaikan pesan yang keras kepada Amerika," kata Menlu RI Retno Marsudi usai mendampingi Jokowi dalam pertemuan itu, seperti dikutip pernyataan Sekretariat Kabinet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama setelah Presiden Donald Trump mengumumkan langkah kontroversialnya, Jokowi langsung mengeluarkan kecaman keras. Dia juga meminta Amerika mempertimbangkan kembali keputusannya.

Jokowi menilai pengakuan Trump telah melanggar resolusi PBB di mana AS turut menjadi anggotanya. "Ini bisa mengguncang stabilitas keamanan dunia," kata Jokowi.

Merespons langkah AS, OKI berencana menggelar pertemuan tingkat tinggi darurat pada 13 Desember mendatang di Istanbul dan Jokowi dijadwalkan hadir dalam rapat tersebut.
Selain terus berkoordinasi dengan negara Muslim, Retno mengatakan dirinya juga terus berupaya berkomunikasi dengan sejumlah negara Barat, termasuk anggota Uni Eropa, demi menyampaikan pesan tegas Indonesia.

"Kemarin malam saya menghubungi menlu Uni Eropa untuk menyampaikan pesan harapan agar negara lain tidak mengikuti Amerika," ujar Retno.

Menurutnya, komunikasi itu mendapatkan respons positif. Retno berharap Uni Eropa konsisten terhadap komitmen tersebut.

Sejak wacana Trump ingin mengakui Yerusalem sebagai milik Israel, Retno terus berkomunikasi dengan duta besar AS untuk Indonesia, Joseph Donovan.
Donovan telah dua kali dipanggil Retno untuk menjelaskan keputusan Gedung Putih.

Sebelum keputusan itu diambil, Retno juga sempat berkomunikasi dengan Menlu AS Rex Tillerson untuk menyampaikan sikap tegas Indonesia dan meminta Negeri Paman Sam untuk mempertimbangkan niatnya.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER