Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua tim negosiator Amerika Serikat untuk Korea Utara mengatakan negaranya mesti terlibat dalam diplomasi langsung dengan Korut sembari terus menjatuhkan sanksi terkait program nuklir dan peluru kendali balistiknya.
Menteri Luar Negeri Rex Tillerson pada Selasa menawarkan kesempatan untuk mulai berunding dengan Korea Utara tanpa syarat. Namun, Gedung Putih kemudian mengatakan tidak akan bernegosiasi hingga Korut memperbaiki prilakunya.
"Kita harus melakukan diplomasi langsung dan sanksi. Itu adalah kebijakan kami, yang berdasarkan tekanan dan keterlibatan, dan kami ingin terlibat dalam memberikan tekanan dan berdiplomasi," kata Joseph Yun, Perwakilan Khusus AS untuk Kebijakan Korea Utara, kepada wartawan di Bangkok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yun pergi ke Jepang dan Thailand pekan ini untuk bertemu para pejabat membahas cara-cara meningkatkan tekanan terhadap Korea Utara menyusul uji coba rudal balistiknya yang terakhir.
Pada Kamis, Yun bertemu kepala Dewan Keamanan Nasional Thailand, Jenderal Wallop Rohsanoh, dan Wakil Menteri Luar Negeri Weerasak Futrakul.
"Kami melakukan diskusi konstruktif yang masih akan berlanjut," kata Yun. Amerika Serikat tidak punya "permintaan spesifik" untuk Thailand, ujarnya.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha pada Selasa mengatakan tidak ada hubungan dagang antara Thailand dan Korea Utara, dan Thailand telah mematuhi resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait Korea Utara.
"Kami tidak punya permintaan spesifik ... tampaknya, seperti yang dikatakan Wakil Menlu, mereka sepenuhnya mematuhi resolusi PBB," kata Yun kepada wartawan sebagaimana dikutip
Reuters.
 Negosiator AS mengatakan ancaman Korut mesti dihadapi dengan diplomasi dan sanksi. (REUTERS/KCNA) |
Hubungan Thailand dengan Korea Utara Utara mendapat sorotan tahun ini. TIllerson menekan sekutu tertua AS di Asia itu agar lebih banyak berbuat dalam menghadapi isu Korut, saat mengunjungi Bangkok Agustus lalu.
Korea Utara mempunyai kedutaan besar di Bangkok.
Meski Tillerson mengajak Pyongyang berunding tanpa syarat, Gedung Putih mengatakan ini bukan saatnya yang tepat dan negosiasi apapun mesti dilakukan dengan tujuan penghentian program nuklir.
"Saya rasa apa yang dikatakan Menteri Tillerson dua atau tiga hari lalu ... adalah kita ingin berdialog dengan mereka. Kita terbuka dengan dialog dan kami harap mereka akan sepakat untuk berdialog ... dia sudah menjelaskan kita terbuka," kata Yun.
Delegasi AS pada Agustus lalu mengatakan sejumlah perusahaan Korut beroperasi di Thailand dan mesti ditutup.
Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan bahwa perdagangan dengan Korea Utara sudah berkurang hingga 94 persen pada tahun lalu.
Mereka tidak menjelaskan klaim tersebut secara detail.
(aal)