Jakarta, CNN Indonesia -- Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Los Angeles, Amerika Serikat memastikan tidak ada laporan warga Indonesia yang terdampak maupun menjadi korban longsor di California, tepatnya Santa Barbara.
"Sampai saat ini tidak terdapat WNI yang menjadi korban. Sejauh ini juga tidak ada WNI yang terdampak bencana," ucap pejabat Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya, Endang Patricia Wirawan, kepada
CNNIndonesia.com pada Kamis (11/1).
Departemen Kebakaran Santa Barbara mengatakan bahwa tanah longsor terjadi pada Selasa (9/1) petang. Warga yang tinggal di daerah yang membentang di sepanjang pantai utara Los Angeles itu telah diperintahkan untuk mengungsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Video CNN]"Banjir lumpur ini parah karena melanda wilayah yang beberapa bulan lalu dilanda kebakaran, sekitar Santa Barbara dan Montecito," kata Endang.
Lebih lanjut, Endang mengatakan KJRI telah mengeluarkan imbauan bagi para WNI yang tinggal di wilayah itu. Dia juga mengatakan KJRI terus memantau perkembangan situasi dan penanganan longsor.
Berdasarkan data KJRI LA, sekitar 35 ribu WNI tinggal di wilayah California Selatan.
 Foto: AFP PHOTO / Robyn Beck Sebuah rumah dikepung lumpur dan sampah-sampah yang dibawa longsor di California, Selasa (9/1) |
Hingga Rabu (10/1) malam waktu setempat, korban tewas mencapai 17 orang, dan puluhan lainnya masih dilaporkan hilang.
Kepolisian Santa Barbara melaporkan setidaknya 300 orang masih terperangkap di daerah tebing.
Tim penyelamat sampai saat ini masih melakukan pencarian di tengah alam asri yang kini tertutup lumpur tersebut. Di darat, mereka dibantu anjing pelacak, sementara di udara, tim lain mengamati dari helikopter.
Longsor kali ini menjadi sangat parah karena wilayah itu sebelumnya tengah dilanda kebakaran hutan hebat beberapa bulan terakhir di 2017 yang juga turut memakan puluhan korban jiwa.
Keringnya tanah akibat kebakaran pun disebut mengakibatkan tanah di wilayah California rentan longsor.
(nat)