'Kapal Hantu' Korut Kembali Terdampar di Perairan Jepang

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Kamis, 18 Jan 2018 12:38 WIB
Otoritas Jepang kembali menemukan perahu kayu berisi jasad manusia yang diyakini berasal dari Korea Utara.
Otoritas Jepang kembali menemukan perahu kayu berisi jasad manusia yang diyakini berasal dari Korea Utara. (AFP PHOTO / Ed JONES)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jepang kembali menemukan perahu kayu berisi jasad manusia, yang diyakini berasal dari Korea Utara, terdampar di sebuah pantai bagian barat tepatnya di Perfektur Ishikawa, pada pekan lalu.

Dalam perahu tersebut, Kepolisian Jepang menemukan tujuh mayat pria, sebuah lencana bergambar wajah eks pemimpin Korut Kim Jong-il dan Kim Il-Sung, serta sebuah kotak rokok dengan huruf Hangul Korea.

Di hari yang sama, pihak berwenang juga dilaporkan menemukan jenazah seorang pria di pantai tersebut, sekitar 15 meter dari lokasi ditemukannya perahu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perahu itu merupakan yang kesembilan yang ditemukan terdampar di Jepang pada 2018 ini, namun yang pertama berisi jasad.

Puluhan kapal ikan Korut ditemukan terdampar di sekitar perairan utara dan barat Jepang setiap tahunnya. Di saat cuaca buruk, tak jarang, mereka menemukan awak kapal yang sudah tidak bernyawa.

Karena itu, penduduk setempat sering menyebut kapal-kapal terdampar itu sebagai "kapal hantu".

[Gambas:Video CNN]

"Secara umum, musim dingin di perairan itu sangatlah buruk dan berat. Musim dingin yang buruk kerap menyebabkan lebih banyak bangkai kapal terdampar," ujar seorang pejabat Pasukan Penjaga Pantai Jepang kepada CNN akhir tahun lalu.

Sepanjang 2017 sampai 17 Januari 2018, CNN mencatat sebanyak 113 kapal yang diyakini berasal dari Korut terdampar di perairan Jepang. Ratusan kapal terdampar bersama 85 awak. Sebanyak 43 dari 85 awak kapal itu ditemukan tidak bernyawa.

Berdasarkan tanda-tanda dan barang yang ditemukan di dalamnya, ratusan kapal itu dipercaya berasal dari Korut.  Awak kapal yang terdampar juga mengaku berasal dari negara itu.

Kelaparan dan keputusasaan disebut-sebut menjadi alasan utama yang mendorong para warga Korut itu  nekat melarikan diri dari negaranya dengan perahu.

Padahal, Korut berjarak 1.000 kilometer lebih dari Jepang. Sebagian besar perahu Korut yang terdampar juga tidak dilengkapi alat-alat memadai untuk bisa menyeberangi perairan Semenanjung Korea, sehingga berisiko tinggi karam di tengah perjalanan.

Sejumlah pengamat mengatakan nelayan Korut terpaksa berlayar jauh dari daratan negaranya hingga ke perairan lepas, hingga Laut Timur atau Laut Jepang karena pemerintah menuntut mereka membawa hasil tangkapan yang banyak.

Hal tersebut tak lepas dari tekan ekonomi negara akibat sejumlah sanksi internasional yang terus dijatuhkan kepada Korut karena ambisinya yang berkeras mengembangkan senjata rudal dan nuklir.

[Gambas:Video CNN]

"Ikan merupakan sumber vital Korut karena makanan laut merupakan sumber protein termurah dan mereka bisa menjualnya ke China untuk pemasukan," ujar seorang peneliti senior di Institut Maritim Korea Selatan, Ma Chang-mu.

Insiden ini juga terjadi di saat Korut terus menjadi sorotan dunia karena senjatanya, terutama setelah Pyongyang melakukan uji coba senjata nuklir keenam kalinya pada pada awal September lalu.

Ketegangan di Semenanjung Korea ini pun memicu kekhawatiran kedatangan gelombang pengungsi Korutke ke sejumlah negara di kawasan, mengingat banyak warga Korut ingin membelot ke negara tetangga, terutama ke Korea Selatan. (nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER