Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintahan Amerika Serikat menerapkan status shutdown sejak Jumat tengah malam (19/1).
Langkah ini diambil setelah para senator gagal mencapai kesepakatan soal dana operasional pemerintah.
Hanya saja, goverment shutdown tersebut tidak berarti bahwa program, layanan, dan lembaga yang dibiayai pemerintah akan terhenti semuanya begitu saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapapun yang bekerja untuk lembaga atau departemen yang dianggap tak penting, termasuk lembaga yang memberikan pinjaman untuk usaha kecil dan permintaan paspor akan terhenti untuk sementara sampai kongres menyepakati undang-undang anggaran federal.
Para laryawan yang tempat bekerjanya dihentikan sementara ini ditetapkan dengan status cuti.
Saat shutdown sebelumnya, karyawan yang tinggal di rumah akhirnya dibayar setelah tercapai kesepakatan di Washington.
Tahun 2013, menurut kantor Departemen Managemen dan Budget ada sekitar 850 ribu karyawan yang diberi 'cuti.'
Hanya saja apa dasar lembaga penetapan penting dan tak penting dalam soal ini?
"Demokrat mengancam shutdown, tapi apa yang mereka lakukan sebenarnya adalah 'menutup' militer kita di saat kita sangat membutuhkannya," kata Donald Trump dalam cuitannya minggu lalu, dikutip dari
CNN.
"Demokrat ingin melakukan shutdown pada pemerintah atas amnesti untuk semua dan keamanan perbatasan. Kehilangan terbesar kita adalah pembangunan militer dengan cepat di saat kita membutuhkannya lebih dari apapun. Kita membutuhkan sistem imigrasi yang pantas dan kita membutuhkannya sekarang."
Selama shutdown berlangsung, milter termasuk dalam hal yang penting. Mereka masih harus melapor untuk bertugas.
Hanya saja, tentara, termasuk yang berada di tengah perang, termasuk berpotensi tidak akan mendapat bayaran selama shutdown.
Sebagai tambahannya, banyak pegawai Departemen Pertahanan yang tidak akan bekerja selama periode shutdown. Ini termasuk pada instruktur di akademi militer dan juga kontraktor pemeliharaan.
Jika shutdown berlangsung sampai sepekan, ada setidaknya 1,3 juta militer aktif yang berpotensi bekerja tanpa dibayar. Sampai saat ini anggota militer sudah dibayar sampai tanggal 1 Februari. Hanya saja, juru bicara Departemen Kehakiman mengungkapkan kepada CNN bahwa tim pengacara khusus Robert Mueller akan tetap bekerja seperti biasa.
"Semua pegawai di kantor penasihat khusus akan tetap melanjutkan pekerjaan mereka," katanya.
Namun beberapa layanan publik lain seperti taman nasional, museum, atau kebun binatang akan tutup.
Periode shutdown ini juga akan berdampak pada biro pengurusan alkohol, tembakau, senjata api, dan juga peledak. Semua bagian ini akan ditutup sementara sampai periode shutdown berakhir.
Sementara itu, layanan publik yang dianggap penting seperti jaminan sosial, pengaturan lalu lintas udara dan juga administrasi keamanan transportasi akan tetap dibiayai meskipun beberapa karyawan dari lembaga tersebut tak dibiayai.
Selain itu, layanan pos di AS juga tak akan terdampak pada penutupan. Pos AS masih akan melakukan tugasnya.
Anggota kongres akan tetap menerima gaji, karena hal tersebut tertulis dalam undang-undang.
Pada 2013, periode shutdown sangat berdampak pada penduduk Washington. Namun kali ini, Mayor Muriel Bowser mengungkapkan bahwa layanan di kota tersebut akan terus berjalan.
"Washington DC terbuka," kata Bowser dalam pernyatannya pada Jumat (19/1).
"Pemerintah DC akan tetap memberikan pelayanan pada warganya, layanan yang mereka butuhkan dan harapkan, tanpa gangguan."
Dia juga mengungkapkan rencana untuk membantu pemerintah federal mengelola National Mall.
(chs)