Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Ekuador Lenin Moreno menganggap pendiri WikiLeaks, Julian Assange, sebagai masalah turun-temurun yang menyebabkan "lebih dari sekedar gangguan" bagi negaranya.
"Kami berharap bisa mendapatkan hasil positif terkait isu ini," kata Moreno dalam wawancara bersama salah satu stasiun televisi lokal yang dikutip
AFP, Minggu (22/1).
Awal bulan ini, pemerintah Ekuador mengumumkan telah memberikan status kewarganegaraan kepada Assange.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah tersebut dilakukan setelah Ekuador gagal mengeluarkan Assange dari kedubes tanpa diketahui kepolisian Inggris yang mengancam akan menangkapnya.
Moreno mengatakan bahwa pemerintahannya masih terus berupaya mengajak mediasi sejumlah pihak terkait hal ini.
Selama tinggal di kedubes Ekuador, Assange disebut kerap menyusahkan pemerintah negara Amerika Selatan itu.
Dia dituding mencampuri dan memengaruhi pemilihan umum AS 2016 lalu setelah WikiLeaks merilis surat elektronik kepala tim kampanye Hillary Clinton.
Belakangan, Assange juga membuat geram Moreno karena menyulut dukungan warga Catalonia untuk memerdekakan diri dari Spanyol melalui Twitter.
Moreno terpaksa merespons keluhan pemerintah Spanyol terkait hal itu.
Meski menjadi beban, Menteri Luar Negeri Ekuador Maria Fernanda Espinosa memastikan pihaknya berkomitmen mempertahankan suaka yang diberikan kepada Assange.
Sejak 2012 lalu, Kedutaan Besar Ekuador menampung Assange karena menjadi buronan Amerika Serikat akibat merilis ribuan dokumen rahasia negara.
 Julian Assange dianggap membebani Ekuador. (REUTERS/Peter Nicholls) |
Assange juga terancam diekstradisi ke Swedia atas tudingan pelecehan seksual yang selama ini dia bantah.
Meski Swedia menunda penyelidikan tersebut, Assange tetap menghadapi ancaman penangkapan oleh otoritas Inggris karena melarikan diri dari kasus pelecehan itu.
Jika ditangkap Inggris, pria 46 tahun itu khawatir akan diekstradisi ke AS.
Pendahulu Moreno, Presiden Rafael Correa, menerima permintaan suaka Assange dengan agar pendiri WikiLeaks terhindar dari penganiayaan seperti yang dalami Chelsea Manning, pembocor rahasia AS lainnya.
(aal)