Presiden Afrika Selatan Menolak Desakan Mundur Partainya

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 07 Feb 2018 01:56 WIB
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dikabarkan menolak mundur meski telah didesak oleh partainya, African National Congress (ANC).
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma (REUTERS/Rogan Ward)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dikabarkan menolak mundur meski telah didesak oleh partainya, African National Congress (ANC).

Eks anggota ANC yang juga merupakan ketua oposisi, Julius Malema, mengatakan presiden yang telah berkuasa sejak 2009 itu menolak mundur dalam rapat bersama enam pemimpin ANC, Minggu (4/2) malam, di Pretoria.

"Dia [Zuma] menolak mundur dan memberi tahu mereka [petinggi ANC] untuk mengambil keputusan melengserkannya jika mereka ingin melakukan itu karena dia merasa tidak melakukan kesalahan pada negara," ucap Malema melalui Twitter, Selasa (6/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir The Independent, ANC tidak mengungkapkan hasil pertemuan enam petinggi ANC dan Zuma itu, tapi membeberkan bahwa partai akan menggelar pertemuan darurat dengan Komite Kerja Nasional (NWC), Senin (5/2) saing, untuk memutuskan masa depan Zuma di pemerintahan.

Media lokal memperkirakan pertemuan darurat itu dilakukan guna memaksa Zuma mundur. Namun, juru bicara ANC Khusela Diko mengelak bahwa rapat tersebut digelar untuk melengserkan orang nomor satu di Afrika Selatan itu.

"Tidak ada topik dalam agenda ANC yang mendiskusikan pencopotan Presiden Zuma," katanya usai pertemuan berlangsung, sebagaimana dikutip Reuters.

ANC mengatakan Komite Eksekutif Nasional (NEC), yang memegang keputusan partai, akan bertemu pada Rabu (7/2) mendatang untuk membahas persiapan pidato nasional presiden dan sejumlah isu lainnya.

Zuma dijadwalkan menyampaikan pidatonya di hadapan parlemen, Kamis (8/2). Partai oposisi dan sebagian anggota ANC menginginkan Zuma mundur sebelum pidato itu berlangsung.

Meski begitu, belum jelas apakah Zuma bersedia mengundurkan diri secara sukarela sebelum periode keduanya sebagai presiden berakhir pada 2019.

Desakan untuk mundur muncul sejak posisi Zuma terus melemah menyusul dugaan korupsi yang menjeratnya. Jabatan ketua ANC yang telah dipegang Zuma sejak 2007 lalu juga diganti oleh wakilnya, Cyril Ramaphosa, pada Desember lalu.

Sejak itu Zuma pun ditinggalkan oleh sejumlah sekutu utamanya di ANC, satu-satunya partai politik yang berkuasa di Afrika Selatan sejak berakhirnya sistem apartheid.

Ramaphosa, yang selama ini digadang calon presiden terkuat pengganti Zuma, juga telah lama melobi partai dan pemerintah untuk melengserkan pria 75 tahun itu.

Pekan lalu, ketua parlemen mengatakan Zuma akan menghadapi mosi tidak percaya baru pada 22 Februari mendatang.

(nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER