Jakarta, CNN Indonesia -- Bandara London ditutup setelah pekerja bangunan menemukan bom peninggalan Perang Dunia Kedua dekat Sungai Thames, Senin (12/2).
Meriam ditemukan di Dermaga King George V, dekat dengan landasan pacu bandara utama London.
"Zona eksklusi sepanjang 214 meter diberlakukan sebagai tindakan kewaspadaan oleh Polisi Metropolitan. Akibatnya Bandara London City saat ini ditutup," kata bandara dalam sebuah pernyataan yang dilansir
AFP, Minggu (11/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para penumpang diminta untuk menghindari bandara tersebut. "Seluruh penumpang yang akan bepergian dari London City pada Senin disarankan untuk menghubungi maskapai penerbangan mereka untuk informasi lebih lanjut," demikian pernyataan bandara.
Bandara Kota London mengoperasikan penerbangan jarak pendek. Terletak di London Timur, dekat dengan kawasan bisnis Canary Wharf.
Polisi Metropolitan mengumumkan penemuan itu Minggu pagi menjelang fajar sekitar pukul 5.00 pagi GMT (sekitar pukul 12 WIB). Zona eksklusi baru diberlakukan pada pukul 22.00 GMT (sekitar pukul 5 pagi WIB).
Keputusan Bandara London ditutup diambil guna memastikan bahwa meriam dapat ditangani secara aman tanpa menimbulkan risiko pada publik.
Bom yang tidak meledak tersebut telah ditantangi oleh polisi khusus bekerja sama Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
Ribuan bom dijatuhkan di London selama "Blitz" oleh Angkatan Udara Jerman antara September 1940 dan Mei 1941.
Bandara Kota London terletak di Newham Borough, London Timur. Wilayah tersebut adalah kawasan industri yang sangat padat penduduk selama Perang Dunia Kedua.
Dermaga Kerajaan, dimana terdapat landasan pacu, adalah pintu masuk utama perdagangan di Sungai Thames.
Bandara, yang jauh lebih kecil dari Bandara Heathrow London, melayani pebisnis menuju Inggris, Eropa dan Amerika Serikat. Belum disebutkan berapa banyak penerbangan yang terpengaruh akibat Bandara London ditutup.
(nat)