Menlu Ungkap Kejanggalan Identitas TKI yang Tewas di Malaysia

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Selasa, 13 Feb 2018 21:01 WIB
Menlu Retno mengatakan ada perbedaan pada nama TKI korban kekerasan yang selama ini beredar dengan yang didapati dalam penelusuran pihaknya.
Menlu Retno Marsudi mengungkapkan kejanggalan terkait identitas TKI yang tewas di Malaysia. (CNN Indonesia/Riva Dessthania Suastha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan dua kejanggalan terkait identitas tenaga kerja perempuan yang tewas akibat dugaan penyiksaan di Malaysia, Adelina.

Dia mengatakan ada perbedaan nama korban yang selama ini beredar dengan yang didapati oleh pihaknya. "Setelah kami lacak, ditemukan bahwa nama korban bukan Adelina Lisao yang selama ini beredar, tapi Adelina Jemirah," ujar Retno di kantornya, Jakarta, Selasa (13/2).

Selain itu, Retno mengatakan pihaknya juga menemukan bahwa paspor perempuan asal Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, dibuat di Blitar, Jawa Timur. Sementara itu, perempuan 21 tahun tersebut terlacak meninggalkan Tanah Air melalui Medan untuk menuju Malaysia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim perlindungan WNI Kemlu RI, paparnya, juga sudah berkomunikasi dengan ayah dan paman Adelina untuk menyampaikan perkembangan penyelidikan serta komitmen pemerintah mendampingi proses hukum kasus ini.

"Yang sedang kami upayakan saat ini adalah masalah kompensasi," kata Retno.
Adelina ditemukan polisi duduk tak berdaya di teras sebuah rumah di Taman Kota Permai, Bukit Mertajam, Penang, Malaysia, Sabtu (10/2). Kepala dan wajahnya bengkak, serta tangan dan kakinya mengalami luka-luka.

Dia langsung dibawa ke Rumah Sakit Bukit Mertajam, Minggu (11/2), tapi nyawanya tak dapat diselamatkan.

Dikutip media setempat, anggota Parlemen Malaysia dari Bukit Pertajam, Steven Sim Chee Kong, menyatakan korban sempat mengaku sebulan terakhir dipaksa tidur di luar rumah bersama anjing piaraan majikan. Korban juga tidak diberi makan dan mengalami penganiayaan.

Retno mengatakan aparat keamanan masih terus menyelidiki kasus ini. Menteri Besar Penang Lim Guan Eng bahkan turut mengirimkan surat dukacita atas kematian Adelina.
"Otoritas Malaysia juga sudah bergerak dan bahkan Chief Minister Pulau Penang sudah menyampaikan surat dukacita kemarin," kata Retno.

Sejauh ini polisi telah menahan tiga terduga tersangka yakni para majikan Adelina untuk kebutuhan penyelidikan. Hakim memutuskan menahan ketiga tersangka hingga 19 Februari mendatang.

Jika kedapatan bersalah, pelaku penganiayaan Adelina terancam hukuman mati di bawah Pasal 302 pidana Malaysia mengenai pembunuhan berencana.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER