Belajar dari China, Mengelola Mudik Ratusan Juta Warga

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Jumat, 16 Feb 2018 14:50 WIB
Saat Tahun Baru Imlek 2018 ini, diperkirakan lebih dari 380 juta orang akan mudik, menjadikan Imlek peristiwa migrasi terbesar manusia di dunia.
Lebih dari 380 juta orang di China diprediksi akan meninggalkan kota-kota besar saat Tahun Baru Imlek 2018. (REUTERS/Aly Song)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di China segalanya serba masif dan massal. Termasuk tradisi mudik di saat Tahun Baru China atau imlek yang melibatkan pergerakan lebih dari 380 juta orang pada tahun ini. Tradisi mudik massal ini juga diketahui sebagai peristiwa migrasi terbesar manusia di dunia.

Jumlah penduduk yang mudik di China saat imlek sendiri jauh melampaui saat perayaan Thanksgiving di Amerika Serikat, ketika diperkirakan 50 juta orang pulang untuk menemui keluarga masing-masing.

Penduduk di China akan berbondong-bondong meninggalkan kota tempat mereka mencari uang atau menempuh pendidikan untuk kembali ke kampung halaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi ini biasanya dimulai 15 hari sebelum perayaan Imlek dan berlangsung selama 40 hari. Berdasarkan kalender nasional di sana, libur tahun baru sendiri hanya berlangsung tujuh hari.

Umumnya pemudik adalah mereka yang berasal dari provinsi berbeda, seperti pekerja kantoran, mahasiswa dan buruh pabrik. Saat imlek, pasar, sekolah, kendaraan umum bahkan tempat hiburan juga menghentikan seluruh aktivitas.

Kota-kota besar yang mendadak sunyi di saat imlek ini meliputii Beijing dan Wuhan yang memang selama ini menopang perekonomian China. Sedangkan Kota Chongqing, Sichuan, Heilongjiang dan Zheijang yang merupakan kawasan pedesaan, jadi daerah yang kelimpahan pemudik di tahun baru China.

Selain menemui keluarga di kampung halaman, penduduk China juga memanfaatkan libur Imlek 2018 untuk berlibur. Selain menemui keluarga di kampung halaman, penduduk China juga memanfaatkan libur Imlek 2018 untuk berlibur.  (REUTERS/Aly Song)
Di China, momen Imlek dianggap harus dirayakan dengan meriah bersama sanak saudara. Bagi mereka, momen ini digunakan sebagai sarana untuk mengingat kembali asal usul dan melepas rindu pada keluarga.

"Chunyun" juga dimanfaatkan karena libur panjang sangat jarang terjadi di China. Umumnya pekerja di negeri Tirai Bambu itu tidak mendapatkan cuti berbayar sehingga menantikan libur Imlek.

Sebagian warga China juga berlibur bersama ke luar negeri saat Imlek ini, dengan tujuan seperti Korea Selatan, Malaysia, Jepang, Thailand, Hong Kong, Makau, Taiwan dan Vietnam. Badan Pariwisata China melaporkan, 6,5 juta orang China diperkirakan akan berlibur bersama keluarga ketimbang berdesak-desakan mudik ke kampung halaman.

Biasanya, warga Tiongkok memilih paket liburan seperti kapal pesiar, pengalaman menjelajahi pulau atau pantai dan bermain salju untuk menghabiskan liburan saat Imlek. Mereka juga memilih destinasi dengan jarak penerbangan menengah dan pendek.

Perayaan Imlek juga diidentikan sebagai bentuk tanda bakti terhadap orang tua. Ini terlihat dari kebiasaan mereka yang mudik, membawa oleh-oleh seperti baju, alat-alat elektronik, dan daging.

Tanda bakti tidak harus berupa materi, tetapi bisa berupa pemenuhan keinginan orang tua. Tradisi "Chunyun" yang hanya setahun sekali ini biasanya dimanfaatkan oleh mereka yang merantau untuk membahagiakan keluarga. Hal inilah yang membuat warga China menikmati tradisi "Chunun" meski harus berdesakan dan menempuh perjalanan yang panjang.

Pada tahun lalu, frekuensi mudik massal ini naik 2,2% dan menjadi salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi. Dikutip dari CNN, selama tujuh hari masa euforia Tahun Baru Imlek, warga China menghabiskan lebih dari US$100 miliar untuk makan, berbelanja dan membeli tiket kereta api via online yang terjual lebih dari seribu tiket setiap menitnya.
Kereta jadi moda transportasi yang sering digunakan masyarakat China untuk mudik Imlek.Kereta jadi moda transportasi yang sering digunakan masyarakat China untuk mudik Imlek.(REUTERS/Damir Sagolj)
Kemajuan Transportasi China

Mengatur arus transportasi untuk pergerakan satu miliar orang bukan perkara gampang, tapi dari tahun ke tahun tradisi mudik ini selalu berjalan lancar.

Misalnya tahun lalu. Dikutip dari CNN, arus mudik dan arus balik Imlek melahirkan total 2,5 miliar perjalanan darat dengan 356 juta di antaranya menggunakan kereta api, 58 juta pesawat, dan 43 juta kapal laut. Diperkirakan, total jarak perjalanan yang ditempuh mencapai 1,2 miliar kilometer atau setara delapan kali jarak dari bumi menuju matahari.

Angka-angka di atas juga menunjukkan kemajuan China dalam mengelola transportasi, terutama kereta api. Loket-loket penjualan tiket bus dan kereta bisa dengan cepat mendistribusikan tiket, sehingga pembeli tidak perlu mengantre terlalu lama, meskipun tetap ada barisan yang mengular.

Mengutip Forbes, pada tahun baru Imlek 2018 ini pemerintah China memperkirakan 390 juta perjalanan mudik menggunakan kereta api, dengan 58 persen di antaranya kereta cepat. Moda kereta api cepat di China sendiri setara dengan Jerman, Spanyol, dan Perancis dalam hal keamanan, meski belum bisa menyamai Jepang yang hampir tak pernah didapati insiden.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER