Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Korea Selatan Moon Jae-in bakal mengirim satu tim utusan khusus--termasuk kepala mata-mata Seoul--ke
Korea Utara untuk mendorong perundingan antara Washington dan Pyongyang terkait senjata nuklir.
Diumumkan kantor Moon pada Minggu (4/3), pengiriman delegasi ini menjadi langkah terbaru dalam serangkaian aksi diplomatik kedua negara sejak Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang.
Moon berupaya menggunakan Olimpiade Pyeongchang untuk membuka dialog antara AS dan Korut, dengan harapan meredakan ketegangan terkait nuklir yang telah memicu kekhawatiran global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia memilih dua pejabat tinggi--termasuk penasihat keamanan nasional tertinggi, Chung Eui-yong dan kepala badan mata-mata Suh Hoon--untuk bertandang ke Pyongyang pada Senin ini.
"Delegasi khusus itu akan berdiskusi secara ekstensif soal sejumlah isu, termasuk membuat kondisi untuk pembicaraan Korut-AS untuk mendenuklirisasi Semenanjung Korea dan meningkatkan hubungan antar-Korea," kata juru bicara Moon, Yoon Young-chan, dikutip
AFP.
Kelompok beranggota 10 orang itu akan terbang ke Pyongyang pada Senin sore dan pulang pada Selasa, kata Yoon. Ke-10 orang itu terdiri dari lima delegasi tinggi dan lima pejabat pendukung.
Delegasi tersebut kemudian akan terbang ke AS untuk menjelaskan hasil pertemuan di Korut kepada para pejabat di Washington, ujarnya.
Di seberang Pasifik, dalam monolog penuh canda saat makan malam dengan para wartawan di Washington, Trump menyiratkan Amerika Serikat siap bertemu Korut, dengan syarat Pyongyang mesti melakukan denuklirisasi.
"Kami akan bertemu dan kami akan lihat apakah ada hal positif yang terjadi," ujarnya sebagaimana dikutip
Reuters.
Belum jelas apakah Trump bercanda atau memang ada rencana pembicaraan formal antara Amerika dan Korea Utara.
Tidak akan memohonPerbaikan hubungan dalam beberapa bulan terakhir membawa kedua musuh bebuyutan itu berpawai bersama di Olimpiade yang berakhir pada 25 Februari lalu. Pemimpin Korut, Kim Jong-un, mengutus adiknya sebagai utusan khusus ke acara tersebut.
Penampilan Kim Yo-jong di upacara pembukaan Olimpiade disorot oleh dunia, menandai kunjungan pertama seorang anggota keluarga Kim sejak akhir perang Korea.
Saat itu, Wakil Presiden AS Mike Pence dijadwalkan bertemu para pejabat Korut, termasuk Kim Yo-jong. Namun, pihak Amerika menyebut Korut membatalkan rencana itu di saat-saat terakhir.
Sabtu kemarin, Korut menegaskan siap berbicara dengan Amerika Serikat. Namun, negara terisolasi itu tidak akan mulai berunding jika AS terus memberikan syarat.
"Kami tidak akan memohon dialog maupun menghindari opsi militer yang diklaim oleh AS," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut, dalam laporan KCNA yang dikutip
Reuters.
(aal)