Pemilu Italia Dihantui Ketidakpastian dan Populisme

AFP | CNN Indonesia
Senin, 05 Mar 2018 04:46 WIB
Italia memulai pemilu yang dihantui ketidakpastian dan pergerakan partai ekstrem kanan atau populis. Silvio Berlusconi diperkirakan bakal jadi tokoh kunci.
Silvio Berlusconi diperkirakan bakal memainkan peran penting dalam pemilu Italia. (AFP Photo/Andreas Solaro)
Jakarta, CNN Indonesia -- Italia memulai pemilihan umum yang dihantui ketidakpastian dan pergerakan partai-partai ekstrem kanan atau populis. Silvio Berlusconi diperkirakan bakal memainkan peran penting, sementara angka partisipasi pemilih berada di titik terendah.

Tempat pemungutan suara dibuka pada 6.00 GMT atau 13.00 WIB, dan akan ditutup pada 22.00 GMT atau 5.00 WIB. Jumlah partisipasi masyarakat secara nasional, menurut Kementerian Dalam Negeri, sementara ini ada di 19,4 persen.

Angka itu hampir sama dengan pemungutan suara referendum reformasi konstitusi pada Desember 2016, ketika total 65,5 persen warga Italia menyampaikan suara saat tempat pemungutan suara ditutup. Statistik ini menempatkan jumlah partisipasi pemilu di titik terendah sejak Perang Dunia II.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketegangan antara aktivis ekstrem kanan dan anti-fasis menodai kampanye yang didominasi kekhawatiran soal imigrasi dan masalah ekonomi ini.

"Kampanye pemilu ini cukup kotor, termasuk dari Partai Demokrat (PD) yang saya pilih," kata Mirko Canali (24) kepada AFP, usai menyampaikan suaranya di Roma.

Dia mengaku tahu banyak pemuda lain yang memilih partai anti-kemapanan, Gerakan Lima Bintang (M5S), karena muak dengan tingkat pengangguran yang tinggi.

"Mereka kesal, tidak bisa menerima (pemimpin PD Matteo) Renzi dan mungkin mereka benar," kata Canali yang berprofesi sebagai tukang cukur.

Banyak warga Italia yang sinis soal janji-janji partai dan bingung bagaimana hasil pemilu kali ini.

"Saya memilih sayap kanan dan Berlusconi di masa lalu ... tapi kali ini saya memilih M5S untuk melawan partai yang selalu mencuri," kata Francesco Tagliavini (24), di sebuah tempat pemungutan suara di Roma.

Hasilnya bisa jadi seimbang antara M5S, koalisi sayap kanan Berlusconi dan PD kiri liberal yang berkuasa.

Jajak pendapat terbaru menempatkan koalisi di tempat teratas dengan 37 persen, diikuti M5S dengan 28 persen dan kiri liberal 27 persen.

Namun, di bawah peraturan baru yang dicoba untuk pertama kalinya, kelompok manapun memerlukan setidaknya 40 persen suara untuk menguasai mayoritas kursi di kedua kamar parlemen. (aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER