Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat komersial US-Bangla tergelincir saat hendak mendarat di Bandara Internasional Tribhuvan (TIA), Kathmandu, Nepal, Senin (12/3). Pemerintah menyebut ada sejumlah korban tewas dalam insiden tersebut.
"Kami baru menemukan sejumlah jenazah dari puing pesawat," kata juru bicara pemerintah, Narayan Prasad Duwadi, kepada
AFP, tanpa merinci jumlah korban tewas yang dimaksud.
Sementara itu, pihak bandara menyebut ada 20 orang terluka, dan evakuasi masih dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada total 67 penumpang dan 4 kru dalam pesawat itu. Sejauh ini ada 20 orang terluka yang telah dibawa ke rumah sakit. Polisi dan militer masih berusaha memotong bagian pesawat dan mengeluarkan penumpang lainnya," kata juru bicara bandara, Prem Nath Thakur.
Asap hitam terlihat mengepul di sekitar lapangan bola, lokasi pesawat tergelincir. Lapangan tersebut berada di timur landasan pacu bandara.
Video yang direkam oleh saksi mata menunjukkan sejumlah aparat, mobil ambulans dan pemadam telah dikerahkan ke lokasi kejadian. Sejumlah warga di sekitar lokasi turut menyaksikan sambil merekam kejadian itu dari jauh.
Diberitakan
The Kathmandu Post, pihak TIA mengatakan insiden bermula saat pesawat bernomor S2-AGU hendak mendarat di bandara sekitar 14.20 waktu lokal.
Saat roda pesawat menyentuh daratan, mesin pesawat dilaporkan terbakar dan melaju hingga keluar landasan pacu menghantam lapangan sepak bola dekat bandara.
Ada sejumlah kecelakaan pesawat dalam beberapa tahun terakhir di Nepal. Laporan penerbangan mencatat buruknya pemeliharaan, manajemen yang tidak lancar, hingga pilot yang kurang berpengalaman menjadi faktor penyebab serangkaian insiden itu.
Awal 2016 lalu, sebuah pesawat komersial menabrak gunung dan menewaskan 23 penumpang di dalamnya.
Berselang dua hari, pesawat penumpang kecil tewas setelah jatuh saat mendarat di perbukitan bagian barat negara itu. Insiden itu menewaskan kedua pilot pesawat.
(aal)