Rusia Tolak Jelaskan soal Racun Kimia Terkait Kasus Mata-mata

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Rabu, 14 Mar 2018 11:04 WIB
Rusia tidak akan menanggapi tuntutan Inggris untuk memberikan penjelasan terkait racun kimia yang diduga digunakan untuk menyerang agen ganda di Salisbury.
Ilustrasi. (Thinkstock/Anton_Sokolov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia menyatakan tidak akan menanggapi tuntutan Inggris untuk memberikan penjelasan terkait racun kimia era Soviet yang diduga digunakan untuk menyerang seorang agen ganda Rusia di Salisbury, Sergei Skripal.

"Rusia tidak akan menanggapi ultimatum London sampai menerima sampel zat kimia yang dimaksud," ujar seorang juru bicara Kedubes Rusia di London kepada Reuters.

Melalui pernyataan itu, Rusia menegaskan bahwa pemerintah tak terlibat dalam insiden tersebut. Rusia pun meminta pemenuhan kewajiban internasional untuk penyelidikan bersama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap ancaman 'sanksi' terhadap Rusia tidak akan diabaikan begitu saja. Inggris harus mengerti itu," demikian bunyi pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia.
Pernyataan ini dilansir setelah Perdana Menteri Inggris, Theresa May, memberi Rusia waktu hingga Selasa (13/3) tengah malam untuk menjelaskan bagaimana Novichok, racun kimia yang dikembangkan militer Soviet di tahun 1970 dan 1980an, bisa digunakan di Inggris.

Pada Selasa itu, May dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, juga sepakat bahwa Rusia harus memberikan "jawaban yang tidak ambigu."

May menyampaikan ultimatum ini setelah seorang mantan agen ganda Rusia dan Inggris, Sergei Skripal, ditemukan tak sadarkan diri di sebuah restoran di Salisbury bersama putrinya, Yulia, pada pekan lalu.
Menurut penyelidikan polisi, kedua orang itu terpapar racun kimia. Di hadapan parlemen, May mengatakan bahwa ditemukan indikasi yang menunjukkan bahwa Rusia "sangat mungkin" berada di balik insiden ini.

Sergei Skripal adalah mantan intelijen militer Rusia yang mengkhianati puluhan agen negaranya dengan bekerja untuk intelijen Inggris. Skripal ditangkap di Moskow dan dipenjara pada 2006.

Dia dibebaskan pada 2010 dalam sebuah program pertukaran mata-mata. Skripal dan putrinya kemudian menetap di Salisbury. (lit/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER