Putin: Saya Tidur dengan Senapan di Dekat Ranjang

RBC | CNN Indonesia
Minggu, 18 Mar 2018 13:40 WIB
Di era 1990-an, Vladimir Putin mengaku dia terpaksa melindungi diri dengan senjata api, bahkan ditaruh dekat tempat tidur.
Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP PHOTO/SPUTNIK /Alexey NIKOLSKY)
Jakarta, CNN Indonesia -- Vladimir Putin harus melindungi dirinya dengan cara memiliki senjata api karena tingginya tingkat kriminalitas di Rusia pada masa reformasi pro-pasar tahun 1990-an. Dia bahkan sempat mempertimbangkan untuk bekerja sambilan sebagai seorang sopir taksi.

Kisah ini muncul dalam sebuah film dokumenter tentang Putin yang dibuat oleh seorang jurnalis Rusia bernama Andrey Kondrashov. Dalam tayangan tersebut, salah satu rekan Putin, seorang pemain cello terkenal bernama Sergey Roldugin menceritakan bagaimana dahulu Putin selalu tidur dengan senjata api di dekatnya pada tahun 1990-an.

Dalam sebuah sesi wawancara untuk film dokumenter tersebut, pemimpin negara Rusia itu mengatakan bahwa drama kriminal modern cenderung melebih-lebihkan cerita soal tingkat pelanggaran hukum pada waktu itu, tetapi juga berkata, "Secara umum, situasinya cukup militan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di negara asal saya, saya harus memiliki senapan pompa di dekat tempat tidur, ini nyata. Namun, ini adalah masa lampau--lebih baik aman daripada menyesal," kata Putin seperti dilansir Russian Today,

Putin juga menceritakan bahwa dia sempat berpikir untuk bekerja sambilan sebagai seorang sopir taksi setelah mentor sekaligus temannya, Anatoly Sobchak kalah pada pemilihan gubernur di St. Petersburg pada 1996.

"Saya memikirkan apa yang harus saya lakukan, mungkin bekerja sebagai seorang sopir taksi. Saya tidak bercanda, saya harus melakukan sesuatu, saya memiliki dua anak yang masih kecil. Jadi, ketika ditawari pekerjaan sebagai staf kepresidenan, saya setuju dan pindah," katanya.

Putin berkali-kali mendeskripsikan terapi kejut reformasi di tahun 1900-an sebagai sebuah kesalahan yang berujung pada kemiskinan bagi mayoritas masyarakat Rusia, sementara para penguasa meraup banyak kekayaan. Tahun lalu, Putin kembali menegaskan hal ini saat berbicara dalam sebuah forum ekonomi internasional, menyalahkan "kecenderungan kotor" yang berakar di tahun 1900-an sebagai penyebab kesenjangan ekonomi di kalangan masyarakat Rusia.

Saat ini, Putin tengah bertaruh mempertahankan kembali 'tahta'-nya sebagai presiden Rusia dalam pemilihan umum yang tengah dilaksanakan di negara tersebut.

Pemilihan umum di Rusia dimulai sejak Sabtu (17/3) pukul 8.00 waktu setempat atau Minggu (18/3) pukul 03.00 WIB di kawasan paling timur, dan akan ditutup di kawasan paling barat pada Minggu (18/3) petang atau Senin (19/3) dini hari waktu Indonesia.

Dalam upaya mempertahankan tahta presiden Rusia untuk keempat kalinya, Putin kali ini harus menghadapi tujuh penantang. Walaupun dalam beberapa jajak pendapat yang telah dilakukan, Putin diprediksi menang dengan mudah.

Serangkaian jajak pendapat sendiri mencatat peluang keterpilihan Putin kembali tercatat sekitar 70 persen.

(nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER