Jakarta, CNN Indonesia -- Tumpukan sampah di Samudera Pasifik tumbuh lebih cepat dari perkiraan dan diperkirakan saat ini sudah mencapai tiga kali lebih besar dari luas Perancis.
Dikutip dari
CNN.com, studi yang diterbitkan Scientific pada Jumat (23/3) melaporkan tumpukan sampah yang dikenal dengan 'Great Pacific Gerbage Patch' saat ini berukuran 1,6 juta kilometer persegi, atau 16 kali lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Adapun berat tumpukan sampah tersebut diperkirakan mencapai 800 ribu metrik ton sampah. Dari seluruh tumpukan sampah tersebut, setengahnya merupakan jaring ikan yang dibuang. Peneliti pun memperkirakan sekitar 20 persen total sampah berasal dari puing sisa Tsunami Jepang tahun 2011.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan internasional dengan The Ocean Cleanup Foundation, enam universitas, dan perusahaan sensor udara. Mereka menggunakan dua pesawat dan 30 kapal untuk melakukan survei
Menggunakan beberapa teknologi canggihh, meeka akhirnya mengumpulkan 1,2 juta sampel plastik dan memindai lebih dari 300 kilimeter permukaan laut. Sebagian besar tumukan sampah terdiri dari benda-benda besar, hanya sekitar 8 persen yang merupakan mikroplastik.
"Kami terkejut dangan jumlah objek plastik besar yang kami temui," kata Kepala Ilmuwan Julia Reisser dalam sebuah pernyataan..
The Great Pacific Garbage Patch pertama kali ditemukan pada 1997 oleh ahli kelautan Charles Moore ketika ia berlayar pulang ke Southern California setelah menyelesaikan Lomba Kapal Yacht Transpacific, dari California ke Hawaii.
"Saya dihadapkan, sejauh mata memandang, dengan pemandangan plastik," tulis Moore.
(agi)