Arab Saudi Cegat Tujuh Rudal Houthi, Satu Warga Mesir Tewas

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 26 Mar 2018 10:39 WIB
Pertahanan udara Arab Saudi menembak jatuh tujuh rudal yang melintas di atas langit dari Yaman, Minggu (25/3).
Arab Saudi menyatakan berhasil mencegat tujuh rudal yang ditembakkan pemberontak Houthi di Yaman. (Houthi War Media/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertahanan udara Arab Saudi menembak jatuh tujuh rudal yang melintas di atas langit dari Yaman, Minggu (25/3). Ketujuh rudal tersebut diduga ditembakkan oleh milisi Houthi, yang selama ini berusaha ditumpas oleh koalisi pimpinan Saudi.

Satu orang tewas akibat reruntuhan rudal, kematian pertama di Ibu Kota Saudi sejak negeri itu melancarkan kampanye militer di Yaman tiga tahun lalu.

Kementerian Informasi Arab Saudi tidak menyatakan siapa yang menembakkan rudal. Saudi adalah pemimpin koalisi melawan pemberontak Houthi di Yaman. Houthi menggulingkan pemerintah Yaman pada 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor berita Reuters mengutip pernyataan koalisi yang disiarkan kantor berita pemerintah Saudi Press Agency (SPA), menyatakan Saudi menghancurkan tiga rudal di timur laut Riyadh tepat sebelum tengah malam. Juga rudal-rudal lain yang ditembakkan ke kota-kota di selatan, Najran, Jizan dan Khamis Mushait.

"Puing-puing rudal-rudal itu jatuh menimpa sebuah rumah di Riyadh, membunuh penghuninya, seorang warga Mesir dan melukai dua warga Mesir lainnya," kata juru bicara koalisi Kolonel Turki al-Malki, seperti dilansir SPA.


Wartawan Reuters di Riyadh melaporkan sejumlah ledakan dan asap di udara. Saksi lain melaporkan kliatan cahaya panjang diikuti ledakan.

Di kawasan Al-Malqa, unit gawat darurat berkumpul dengan sebuah lubang di tanah dan memeriksa pecahan kaca di rumah-rumah di dekatnya.

Serangan rudal ke Riyadh tersebut adalah yang ketiga kalinya dalam lima bulan terakhir.

Kantor berita Houthi, SABA melaporkan pasukan rudal itu membidik Bandar Udara Raja Khalid, Riyadh dengan rudal Burqan H2. Menurut CNN, rudal Burqan adalah rudal scud hasil modifikasi Iran.

Menurut SABA, Houthi juga menembakkan beragam rudal jenis lain yang membidik bandara di Jizan, Najran, Abha, kota lain di selatan Saudi.

Koalisi negara-negara Teluk Arab, dipimpin Saudi melancarkan operasi militer terhadap Houthi di Yaman sejak Maret 2015, setelah milisi Syiah itu merebut Ibu Kota Yaman, Sanaa. Presiden Abd Rabbu Mansour Al-Hadi melarikan diri.


Riyadh melihat aksi Houthi itu sebagai perebutan kekuasaan di kawasan oleh musuh bebuyutannya Iran, meski Houthi membantah mendapat bantuan dari Teheran. Demikian pula Iran membantah telah membantu Houthi merebut kekuasaan di Yaman. Iran diduga memasok roket bagi Houthi.

Amerika Serikat yang mendukung koalisi memperlihatkan senjata-senjata yang diduga dari Iran ke Houthi dan menyebut itu sebagai bukti bahwa Teheran melanggar resolusi PBB.

[Gambas:Video CNN]

Serangan koalisi Saudi juga memicu pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi ribuan WNI dari Yaman.

Konflik di Yaman telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang dan menyebabkan lebih dari dua juta lainnya mengungsi. Serangan itu juga menyebabkan krisis kemanusiaan di negeri paling miskin di Semenanjung Arab tersebut. Hampir satu juta orang terinfeksi kolera.

(nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER