Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Donald Trump memerintahkan pengerahan militer ke perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko untuk membendung arus imigran ilegal.
"Kementerian Pertahanan dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri diperintahkan bekerja sama untuk mengerahkan Garda Nasional ke perbatasan barat daya untuk membantu patroli perbatasan," ujar Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kirstjen Nielsen.
Nielsen belum dapat memastikan tanggal pasti pengerahan militer ini, tapi pemerintah ingin proses tersebut dimulai secepatnya karena ancaman yang dibawa oleh imigran ilegal semakin besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami terus melihat tingkat peredaran narkoba ilegal yang tidak bisa diterima, aktivitas geng berbahaya, organisasi kriminal transnasional, dan gelombang imigran ilegal menyeberangi perbatasan selatan," ucap Nielsen.
Melanjutkan pernyataannya, Nielsen berkata, "Ini semua mengancam bukan hanya masyarakat dan anak, tapi juga hukum negara ini. Sekarang waktunya bertindak."
Trump sudah mengisayaratkan keinginan untuk mengerahkan militer sejak awal pekan ini, setelah menerima laporan akan ada satu karavan membawa banyak imigran dari arah Meksiko menuju AS.
Rencana pengerahan militer ini sempat menimbulkan tanda tanya karena berdasarkan undang-undang, tentara dan ranting militer lain tak boleh ikut serta dalam upaya penegakan hukum sipil di tanah AS kecuali mendapatkan izin dari Kongres.
Presiden AS sebelumnya, seperti George W. Bush dan Barack Obama, memang pernah mengerahkan militer ke perbatasan, tapi hanya untuk menghimpun data intelijen, tak berkaitan dengan penegakan hukum.
Trump sangat vokal saat berbicara tentang imigran ilegal, terutama dari Meksiko. Sejak kampanye, Trump bertekad membangun tembok di sepanjang perbatasan dengan Meksiko untuk membendung arus imigran ilegal.
Setelah naik takhta pada Januari 2017, Trump berkeras ingin mewujudkan rencananya tersebut. Meski sempat ditentang, rencana itu akhirnya disetujui parlemen, tapi rincian pembangunan tembok itu masih terus digodok.
"Sampai kita memiliki tembok dan keamanan yang memadai, kita harus mengamankan perbatasan kita dengan militer," kata Trump, Selasa (3/4).
(has)