Menilik Keramahan Orang Suriah dari Dubes Ziad

Natalia Santi | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Apr 2018 07:55 WIB
Kepala Perwakilan Suriah di Indonesia, Ziad Zaheredin menceritakan suasana sore di Sungai Barada yang dia rindukan kepada wartawan di Jakarta.
Kepala Perwakilan Suriah di Indonesia, Ziad Zaheredin menceritakan suasana sore di Sungai Barada yang dia rindukan kepada wartawan di Jakarta. ( CNN Indonesia/Natalia Santi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak hal yang belum diketahui orang tentang Suriah. Salah satunya tentang keramahan warganya serta keindahan negerinya. Seperti keindahan suasana di tepi Sungai Barada, pinggiran Kota Damaskus, yang lekat di kenangan Kepala Perwakilan Suriah untuk Indonesia, Ziad Zaheredin.

Bertemu dengan sejumlah wartawan di Resto Damas, restoran yang menyajikan hidangan khas Suriah di bilangan Condet, Jakarta Timur, Ziad tak dapat menyembunyikan kerinduannya pada suasana dan kehangatan Kota Damaskus, khususnya suasana tepi Sungai Barada.

"Biasanya kalau sore, banyak orang pergi ke restoran di tepi Sungai Barada," kata Ziad menjawab pertanyaan CNNIndonesia.com, Kamis (5/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sana, banyak warga yang duduk-duduk sambil menikmati senja hingga malam hari, menghirup shisha atau minum teh khas Suriah, kahwa.

Tak hanya suasana di sore hari, Ziad pun memaparkan keindahan suasana kota yang terletak di kaki Gunung Qasioun.


Meski tak suka masakan pedas, Ziad mengaku ingin mencicipi berbagai hidangan Indonesia, seperti gado-gado. "Saya lihat dekat restoran di sini ada orang berjualan gado-gado," kata Ziad.

Adapun pemilik Restoran Damas, yang juga bernama Ziad, nenambahkan kisahnya tentang orang-orang Suriah yang ramah. Salah satu bentuk keramahan warga Suriah terlihat saat mereka menerima tamu.

"Di Suriah, tuan rumah tidak akan duduk jika tidak dipersilakan tamu, bahkan sampai empat kali, baru tuan rumah ikut duduk," kata pemilik Resto Damas, yang fasih berbahasa Indonesia. Dia mengaku telah tinggal di Indonesia sejak tahun 1987. "Sejak zaman Soeharto," kata Ziad, sang pemilik restoran.

Sungai Barada, SuriahFoto: REUTERS/ Khaled al-Hariri
Sungai Barada, Suriah


Dia pun mengisahkan bahwa orang Suriah kerap mengucapkan 'Ahlan wa sahlan' kepada tamu-tamunya. Dan kata yang kerap diartikan sebagai ucapan 'selamat datang' oleh kebanyakan orang Indonesia itu bisa diucapkan berkali-kali. 

Fatimah, home staff di Kedutaan Suriah di Jakarta menceritakan bahwa meski sejumlah tempat yang indah di Suriah rusak karena perang, namun masih banyak yang bisa dikunjungi.

Adapun visa untuk berkunjung ke Suriah hanya US$25 dan dapat selesai dalam satu dua minggu.

[Gambas:Video CNN]

(nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER