Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi mulai menyelidiki latar belakang dan kemungkinan motif pria yang menabrakkan mobil vannya ke kerumunan orang di restoran terbuka di Muenster, Jerman, Sabtu (7/4).
Tabrakan tersebut menewaskan dua orang sebelum akhirnya menembak dirinya sendiri. Selain dua orang korban tewas, polisi mengatakan bahwa ada 20 orang lainnya terluka, dan enam di antaranya luka serius.
Namun sampai saat ini belum jelas apakah dia memang bertujuan untuk melakukan 'pembunuhan dan bunuh diri' atau ada motivasi politik di belakangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, pihak berwenang hampir yakin bahwa kejadian ini tak ada hubungannya dengan ISIS.
Pihak berwenang menekankan bahwa sampai saat ini penyelidikan masih berlangsung. Namun Herbert Reul, Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Rhine-Westphalia mengungkapkan bahwa dia yakin bahwa pelaku adalah warga negara Jerman.
Reul mengatakan bahwa pelaku bukanlah pria yang dikatakan banyak orang sebagai pengungsi atau dugaan lainnya.
Laporan media lokal - dikutip dari
AFP- mengatakan bahwa pria yang diidentifikasi sebagai Jens R, memiliki riwayat masalah kejiwaan.
Lembaga siaran publik Jerman
ZDF mengatakan bahwa pria tersebut dilaporkan punya kemungkinan memiliki hubungan jauh dengan gerakan sayap kanan.
Situs berita
Spiegel Online melaporkan bahwa Jens R tinggal di Muenster dan polisi menemukan senjata di flatnya. Hanya saja, polisi tidak mengonfirmasi laporan tersebut.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa dia sangat terguncang oleh insiden tersebut. Dia juga menjanjikan untuk melakukan semua hal yang mungkin dilakukan demi membantu para korban dan menemukan otak di balik serangan.
(chs)