
Pertama Kalinya, Kim Jong-un Bahas Pertemuan Korut-AS
Hanna Azarya Samosir, CNN Indonesia | Selasa, 10/04/2018 12:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk pertama kalinya, Kim Jong-un membahas rencana konferensi tingkat tinggi antara Korea Utara dan Amerika Serikat di hadapan publik.
Kantor berita Korut, KCNA, melaporkan bahwa Kim membahas kemungkinan pertemuan tersebut dalam sebuah rapat dengan partai berkuasa pada Senin (9/4).
"[Kim Jong-un] membahas perkembangan hubungan Korut-Korsel saat ini dan kemungkinan dialog Korut-AS," tulis KCNA sebagaimana dikutip AFP.
Namun, Kim tak membahas secara spesifik rencana pertemuannya dengan Presiden AS, Donald Trump, dalam rangkaian konferensi tersebut.
Meski demikian, pernyataan ini memecah kebungkaman Kim, yang tak pernah membahas rencana pertemuan ini setelah delegasi Korea Selatan menyampaikan undangannya kepada Trump pada Februari lalu.
Sementara itu, Korut bersama sejumlah negara dilaporkan terus mengadakan pertemuan rahasia untuk membahas rincian rencana pertemuan ini.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi mengenai lokasi pertemuan tersebut, tapi sejumlah pengamat memperkirakan konferensi itu akan dilakukan di negara ketiga, seperti Mongolia atau Swedia.
Pokok bahasan pertemuan ini juga belum diketahui. Namun, AS selalu menyatakan bakal mendesak Korut untuk menghentikan program senjata nuklir dan rudalnya.
Korut diperkirakan bakal meminta serentetan syarat berat sebagai timbal balik, termasuk penarikan pasukan AS di Korsel yang dianggap mengancam keamanan negaranya.
Meski waktu dan rincian pokok bahasan belum diketahui, Trump sudah mengonfirmasi bahwa pertemuan bersejarah itu akan dilakukan pada Mei atau awal Juni.
"Kami akan menemui mereka pada Mei atau awal Juni dan saya pikir akan ada saling menghormati di antara kedua negara dan berharap kami akan mampu membuat kesepakatan dalam menghentikan program nuklir Korea Utara," tutur Trump. (has/has)
Kantor berita Korut, KCNA, melaporkan bahwa Kim membahas kemungkinan pertemuan tersebut dalam sebuah rapat dengan partai berkuasa pada Senin (9/4).
"[Kim Jong-un] membahas perkembangan hubungan Korut-Korsel saat ini dan kemungkinan dialog Korut-AS," tulis KCNA sebagaimana dikutip AFP.
Meski demikian, pernyataan ini memecah kebungkaman Kim, yang tak pernah membahas rencana pertemuan ini setelah delegasi Korea Selatan menyampaikan undangannya kepada Trump pada Februari lalu.
Sementara itu, Korut bersama sejumlah negara dilaporkan terus mengadakan pertemuan rahasia untuk membahas rincian rencana pertemuan ini.
Pokok bahasan pertemuan ini juga belum diketahui. Namun, AS selalu menyatakan bakal mendesak Korut untuk menghentikan program senjata nuklir dan rudalnya.
Korut diperkirakan bakal meminta serentetan syarat berat sebagai timbal balik, termasuk penarikan pasukan AS di Korsel yang dianggap mengancam keamanan negaranya.
"Kami akan menemui mereka pada Mei atau awal Juni dan saya pikir akan ada saling menghormati di antara kedua negara dan berharap kami akan mampu membuat kesepakatan dalam menghentikan program nuklir Korea Utara," tutur Trump. (has/has)
ARTIKEL TERKAIT

China Tuntut AS Hentikan Penjualan Senjata ke Taiwan
Internasional 1 tahun yang lalu
Korut Akan Bicarakan Pelucutan Nuklir dengan AS
Internasional 1 tahun yang lalu
Jet Tempur Korsel Jatuh di Pegunungan, Dua Pilot Tewas
Internasional 1 tahun yang lalu
Pejabat Bahas Transportasi Kim Jong-un untuk Bertemu Moon
Internasional 1 tahun yang lalu
FOTO: Kim Jong Un Menonton Konser K-Pop di Pyongyang
Internasional 1 tahun yang lalu
VIDEO: Kim Jong Un Menonton Red Velvet di Pyongyang
Internasional 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Jokowi Mau Kerja Sama Infrastruktur dan SDM dengan AS
Ekonomi • 06 December 2019 10:19
Banyak Pekerja Meninggal, Angka Harapan Hidup AS Merosot
Gaya Hidup • 06 December 2019 00:10
Huawei Akan Pindah Riset ke Kanada, Buat Pabrik di Eropa
Teknologi • 05 December 2019 09:29
Perusahaan AS Singgung SDM Keamanan Siber Asia Pasifik Minim
Teknologi • 04 December 2019 14:28
TERPOPULER

KJRI Ungkap Jejak Crazy Rich Indonesian Buruan Hong Kong
Internasional • 2 jam yang lalu
WNI 'Crazy Rich Indonesian' Diburu Hong Kong karena Menipu
Internasional 4 jam yang lalu
Israel Tahan Empat Wartawan Palestina di Yerusalem
Internasional 1 jam yang lalu