Jakarta, CNN Indonesia -- Tujuh personel militer
Iran dilaporkan tewas dalam serangan udara yang terjadi pada akhir pekan lalu di sebuah pangkalan udara
Suriah, hampir dua kali lipat dari jumlah korban yang dinyatakan sebelumnya.
Pemerintah Suriah dan Iran, sekutunya, menuding Israel berada di balik serangan ke pangkalan udara Tiyas, atau T-4, dekat Homs. Tudingan itu tak dibantah maupun dikonfirmasi oleh pemerintah zionis.
Laporan
Tasnim yang dikutip
Reuters pada Selasa (10/4) menyebut jenazah para warga Iran itu telah dipulangkan ke negara asalnya untuk dimakamkan di hari yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, media Iran menyatakan ada empat warganya yang tewas dalam serangan tersebut.
Peristiwa ini terjadi beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan ada "harga yang mesti dibayar mahal" menyusul laporan serangan gas di Douma, kota yang dikuasai pemberontak.
Pemerintah Suriah menampik terlibat dalam serangan tersebut.
"Tampaknya pemerintah AS mencari alasan untuk melakukan intervensi militer," kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
"Sikap Iran soal senjata kimia jelas dan kami mengecam penggunaannya terhadap sasaran apapun."
Garda Revolusi, pasukan militer terkuat Iran, bertempur mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk beberapa tahun terakhir.
Lebih dari 1.000 warga Iran tewas dalam perang saudara Suriah, termasuk anggota senior garda tersebut.
(aal)