Foto Demonstran Venezuela Terbakar Raih Penghargaan

Natalia Santi | CNN Indonesia
Jumat, 13 Apr 2018 22:31 WIB
Foto pengunjuk rasa Venezuela yang terbakar meraih penghargaan bergengsi World Press Photo of the Year 2018.
Foto pengunjuk rasa Venezuela yang terbakar meraih penghargaan bergengsi World Press Photo of the Year 2018. (AFP PHOTO / Ronaldo Schemidt)
Jakarta, CNN Indonesia -- Foto yang menampilkan seorang pengunjuk rasa Venezuela yang terbakar meraih penghargaan bergengsi World Press Photo of the Year 2018. Karya fotografer kantor berita Prancis Agence France-Presse (AFP) itu dipuji para juri yang menyebut foto itu melambangkan sebuah negara yang 'terbakar'.

Ronaldo Schemidt mengambil foto itu saat bentrokan antara polisi anti-huru hara dengan pengunjuk rasa ant-rezim Presiden Nicolaas Maduro di Caracas, Venezuela tahun lalu. Memandang foto itu, menurut para juri, seketika memicu emosi.

Schemidt yang berkantor di Meksiko, meliput aksi demonstrasi tersebut pada Mei 2017. Saat itulah, Victor Salazar, 28 tahun terbakar ketika dia dan demonstran lain berusaha menghancurkan sebuah sepeda motor milik polisi dan tangki bensinnya meledak tepat di wajahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya merasakan ledakan di belakang saya dan saya merasakan panasnya sesaat, tapi saya lalu berbalik dan memotret, tanpa melihat apa yang terjadi," kata Schemidt seperti dikutip AFP, Jumat (13/4).

Dalam foto tampak Salazar yang mengenakan topeng seperti mengenakan jubah api yang menyelimuti tubuhnya. Dia selamat dari insiden dengan luka-luka bakar tingkat pertama dan kedua.

Ketua Dewan Juri, Magdalena Herrera, Direktur Foto Geo France menyebut karya Schemidt sebagai 'foto klasik yang memiliki energi dan dinamika.'

Foto Demonstran Venezuela Terbakar Raih PenghargaanFoto: Juan Barreto, Agence France-Presse via REUTERS


"Dia memiliki warna, gerakan dan komposisi yang sangat baik. Memiliki kekuatan. Saya merasakan emosi seketika," kata Herrera.

Namun bagi Schemidt, 46 tahun, penghargaan tersebut membawa kenangan pahit bagi dia. Schemidt yang berasal dari Venezuela meninggalkan negeri itu 18 tahun yang lalu.

"Perasaan saya bercampur aduk," kata Schemidt. "Saya memahami apa yang dialami Venezuela."

Keluarga Schemidt sendiri terperangkap kelaparan, hiperinflasi dan kekurangan yang memicu aksi protes selama empat bulan dan menewaskan 125 orang.

Berbicara dalam bahasa Spanyol dalam pidatonya, Schemidt menyatakan bahwa dia mendedikasikan foto itu "untuk keluarga dan semua rakyat Venezuela."

Perekonomian Venezuela dihantam anjloknya harga minyak di pasar global. Inflasi di negeri itu pun mencapai 13 ribu persen.

Sejak April hingga Juli tahun lalu, rakyat Venezuela meluapkan kemarahannya atas situasi negeri itu dengan turun ke jalan. Sebanyak 125 orang tewas saat bentrok dengan aparat keamanan.

(nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER