Jakarta, CNN Indonesia -- Israel mendukung serangan Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris ke Damaskus dan Homs pada Sabtu (14/4) yang dianggap sebagai sinyal penting bagi 'poros jahat' Suriah, Iran, dan Hizbullah.
"Serangan Amerika adalah sinyal penting bagi poros kejahatan, Iran, Suriah, dan Hizbullah," ujar Menteri Konstruksi Israel, Yoav Gallant, sebagaimana dikutip
Reuters.
Melanjutkan pernyataannya, Gallant berkata, "Penggunaan senjata kimia sudah melewati garis merah yang tak bisa lagi ditoleransi oleh kemanusiaan."
AS, Perancis, dan Inggris memang melancarkan serangan untuk menanggapi dugaan senjata kimia yang menewaskan 40 orang di daerah kekuasaan pemberontak Suriah di Douma, Ghouta Timur, pada pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat Israel mengatakan bahwa negaranya sudah menerima notifikasi mengenai rencana serangan ini "antara 12 hingga 24 jam" sebelum gempuran dilaksanakan.
Saat ditanya keterlibatan Israel dalam menentukan target, seorang pejabat hanya mengatakan, "Setahu saya tidak ada."
Selama ini, Israel beberapa kali melakukan serangan ke Suriah sebagai bentuk pertahanan diri, terutama dari ancaman musuh bebuyutan mereka, Iran, yang juga merupakan sekutu Damaskus.
Israel juga dituding sebagai dalang di balik gempuran rudal yang menghantam Suriah tak lama setelah serangan senjata kimia di Douma.
(has)