Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Turki
Recep Tayyip Erdogan mendukung serangan udara yang dilakukan
Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris pada akhir pekan lalu ke
Suriah sebagai tanggapan atas dugaan penggunaan senjata kimia di Ghouta Timur.
"Kami menganggap operasi militer [AS] tepat dan sesuai," kata Erdogan kepada wartawan di Istanbul di sela kongres partai berkuasa, Partai Keadilan dan Pembangunan (AK), Minggu (15/4).
Serangan gabungan itu disebut mengenai sejumlah situs militer dan senjata kimia Suriah. Presiden Donald Trump mendasari serangannya tersebut sebagai perlawanan terhadap Presiden Bashar Al-Assad yang diduga kembali menggunakan senjata kimia guna memberangus pemberontak di Douma, Ghouta Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan di Douma menewaskan sedikitnya 70 orang dan melukai 1.000 lainnya.
Sejumlah aktivis mengatakan serangan gas beracun itu berasal dari sejumlah bom barel yang dijatukan helikopter di atas Douma hingga menyebabkan orang-orang mati lemas dan tersedak.
Tak hanya senjata kimia, Erdogan mengatakan respons tegas diharapkan berlaku terhadap penggunaan senjata konvensional lainnya di Suriah yang telah menelan korban tak bersalah seperti warga sipil.
"Di sini, saya menyerukan seluruh dunia. Mari kita diskusikan masa depan penggunaan seluruh jenis senjata pemusnah massal etrmasuk senjata kimia dan senjata konvensional lainnya secara detail," ujar Erdogan.
"Mari kita gunakan seluruh sumber daya yang kita miliki demi kemanusiaan, bukan untuk pengembangan senjata nuklir dan pemusnah massal," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Erdogan mengatakan dirinya juga akan berkomunikasi dengan Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait masalah di Suriah.
"Saya terus berkoordinasi dengan Putin. Saya akan berbicara dengan Putin dan Presiden AS hari ini, atau besok," ucapya seperti dikutip kantor berita Turki,
Anadolu.Meski begitu, Turki menampik bahwa posisinya dalam konflik Suriah sama seperti AS atau Rusia, yang mendukung pemerintahan Assad.
Dikutip
Reuters, Wakil Perdana Menteri Bekir Bozdag menegaskan bahwa Ankara tidak mendukung siapa pun dalam masalah Suriah.
Dia juga menekankan bahwa kebijakan Ankara di Timur Tengah berbeda dengan Iran, Rusia, maupun AS.
[Gambas:Video CNN]"Kebijakan Turki terkait Suriah bukan untuk mendukung atau menentang negara mana pun. Tidak ada perubahan dalam kebijakan Turki yang sudah berjalan selama ini," ucap Bozdag di Qatar.
"Kami tidak memiliki kebijakan yang sama dengan AS terkait masalah Kurdi (YPG), kebijakan Ankara sama sekali tidak berubah. Kami juga menentang dukungan tanpa syarat Rusia dan Iran terhadap rezim Suriah," kata Erdogan.
(nat/nat)