Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok politisi Republikan mencalonkan Presiden Amerika Serikat
Donald Trump untuk menerima
Nobel Perdamaian. Ke-18 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS dari Partai Republik menandatangani surat yang dikirim kepada Komite Nobel di Norwegia.
Dipelopori anggota DPR asal Indiana, Luke Messer, dalam surat itu disebutkan bahwa Trump layak mendapat Hadiah Nobel Perdamaian atas perannya untuk mengakhiri Perang Korea.
"Sejak menjabat, Presiden Trump telah bekerja tanpa lelah untuk menekan Korea Utara agar mengakhiri program senjata nuklir dan membawa perdamaian ke kawasan itu," demikian bunyi surat itu seperti dilansir
CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Instagram]Selain Messer, sejumlah kalangan konservatif pendukung Trump lainnya yang turut meneken surat tersebut antara lain Mark Meadows, anggota DPR AS asal North Carolina sekaligus pemimpin Freedom Caucus, Steve King dari Iowa.
Enam anggota DPR AS lainnya yang meneken surat itu sedang bersaing untuk merebut jabatan lebih tinggi. Antara lain Marsha Blackburn, calon ketua senat Tennessee dari Partai Republik. Diane Black yang sedang mencalonkan diri sebagai Gubernur Tennessee, Evan Jenkins yang sedang bersaing di West Virginia, Jim Rennacci, calon Gubernur Ohio, dan Kevin Cramer, yang berusaha mendepak Senator Heidi Heitkamp dari Partai Demokrak di North Dakota.
Jika Trump berhasil meraih Nobel Perdamaian, dia bakal menjadi presiden kelima yang dianugerahi kehormatan tersebut. Empat Presiden AS lainnya yang pernah menerima Nobel Perdamaian antara lain Theodore Roosevelt, Woodrow Wilson, Jimmy Carter dan Barack Obama.
Dalam reli di Michigan, Sabtu lalu, massa berteriak "Nobel, Nobel" saat Trump memaparkan upayanay untuk mendamaikan Korea Utara. Trump tampak menikmati respons tersebut, tersenyum dan berkata "Terima kasih, itu sangat baik sekali." Gedung Putih belum merespons kabar soal nominasi tersebut.
Komite Nobel Norwegia pernah melapor ke polisi setelah menerima pengajuan nominasi Trump sebagia penerima Nobel Perdamaian lantaran mencurigai oknum yang menominasikannya, Februari lalu. Tiap tahunnya, nominasi penerima Nobel Perdamaian diajukan paling lambat 31 Januari. Mereka yang boleh mengajukan antara lain anggota parlemen, pejabat pemerintah, para penerima Nobel Perdamaian dan akademisi.
(nat)