Polisi Antiteror Selidiki Penyerangan di Paris

Reuters & AFP | CNN Indonesia
Minggu, 13 Mei 2018 08:00 WIB
Kepolisian antiteror menyelidiki kasus penyerangan dengan menggunakan pisau di Paris karena modus-modusnya dan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas aksi itu.
Ilustrasi polisi antiteror. (REUTERS/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyerang bersenjatakan pisau meneriakkan 'takbir' saat menyerang lima pejalan kaki di Paris, Prancis, Sabtu (12/5). Ia, yang tertangkap kamera memiliki ciri berjanggut dan bertelanjang dada, berlari ke arah petugas saat hendak ditembak. Kepolisian antiteror menyelidiki kasus ini.

Dikutip dari AFP, Jaksa, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, mengatakan pria penyerang itu berteriak "Allahu Akbar" saat menyerang.

Perdana Menteri Edouard Philippe mengatakan bahwa kepolisian menerima laporan kejadian jam 20:47 waktu setempat. Petugas kemudian datang di tempat kejadian lima menit kemudian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menyerang para pejalan kaki dengan pisau, kata perwakilan serikat kepolisian Rocco Contento kepada Reuters, penyerang itu bergegas menuju petugas sambil berteriak, "Aku akan membunuhmu, aku akan membunuhmu!"

Sebuah sumber kepolisian mengatakan salah satu petugas berupaya menahan pelaku dengan menggunakan senjata kejut. Namun, hal itu tak berdampak banyak. Salah satu petugas lainnya kemudian menembak pelaku hingga tewas.

Jaksa Penuntut Francois Molins mengatakan bahwa unit anti-terorisme polisi akan melakukan penyelidikan mengingat "modus operasi" sang agresor. Identitas penyerang itu sendiri belum diketahui.

Sebuah gambar yang dilihat oleh Reuters, yang disebut sebuah sumber sebagai penyerang tersebut, menunjukkan seorang pria muda bertelanjang dada dan berjanggutt yang mengenakan celana panjang hitam.

Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab melalui kantor berita Amaq, tetapi tidak memberikan bukti atas klaimnya itu.

"Eksekutor penikaman di kota Paris adalah seorang prajurit ISIS dan operasi itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap seruan untuk menargetkan negara-negara koalisi," menurut kantor berita Amaq.

Sebelumnya, insiden penyerangan dengan menggunakan pisau terjadi di Rue Monsigny, 2nd Arrondissement, Paris, Prancis, Sabtu (12/5). Satu pejalan kaki tewas, dan empat orang lainnya mengalami cedera. (arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER