Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin oposisi
Malaysia yang tengah menjalani hukuman penjara,
Anwar Ibrahim, mengatakan negaranya akan segera memasuki "era keemasan."
Hal itu diungkapkan pada malam hari jelang pembebasannya dari jerat hukuman, hari ini, Rabu (16/5).
Mahathir Mohamad yang terpilih kembali menjadi perdana menteri meminta raja mengampuni Anwar hingga akhirnya ia bisa melenggang bebas setelah tiga tahun dibui.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dia juga bisa langsung terjun kembali ke dunia politik dan telah dijanjikan akan menggantikan Mahathir sebagai perdana menteri kelak.
"Saya tak pernah kehilangan harapan" selama menjalani masa hukuman, kata Anwar dalam wawancara khusus dengan
Fairfax Media.
Walau demikian, dia memperingatkan bahwa "satu pemilu tidak begitu saja menciptakan demokrasi."
Anwar dipenjara karena terjerat kasus sodomi. Ia dan para pendukungnya selalu menampik tudingan itu dan menyebutnya sarat unsur politik.
Dia telah menghabiskan delapan dari 20 tahun terakhir di balik jeruji.
"Saya selalu meyakini kebijaksanaan masyarakat dan jika kita berjuang cukup keras kita akan menang," ujarnya.
"Ketika demokrasi mengalami kemunduran di seluruh dunia, saya berharap warga Malaysia bisa memberikan harapan untuk orang-orang yang meneriakkan kebebasan di seluruh dunia."
 Mahathir Mohamad meminta raja mengampuni Anwar, mantan musuh politik yang kini berbalik jadi sekutunya. (REUTERS/Lai Seng Sin) |
Meski tengah menjalani masa hukuman, beberapa bulan terakhir Anwar menjalani perawatan di Rumah Sakit Rehabilitasi Cheras di Kuala Lumpur.
Sebelumnya dilaporkan, dia akan langsung melenggang bebas dari rumah sakit tanpa kembali ke lembaga pemasyarakatan.
Rencananya, dewan pengampunan akan menggelar rapat pada 11.00 waktu setempat hari ini. Mahathir mengatakan Anwar akan segera dibebaskan tak lama setelah itu.
Jelang kebebasannya, Anwar mengingatkan warga bahwa korupsi telah menjalan dalam di sistem pemerintahan Malaysia selama 61 tahun dipimpin Barisan Nasional.
"Jalan ke depan akan menantang kita untuk merealisasikan apa yang kita janjikan kepada masyarakat," kata Anwar.
Dia menyatakan yakin bisa bekerja sama dengan Mahathir yang sempat jadi musuh politiknya. Mantan PM Malaysia 1981-2003 itu memecat Anwar dan memenjarakannya atas kasus korupsi, untuk pertama kalinya pada 1999 silam.
Dia kembali dipenjara pada 2015 setelah dinyatakan bersalah dalam kasus sodomi oleh Pengadilan Banding, tapi hukumannya kini akan segera berakhir.
Anwar mengatakan hal tersulit yang ia alami selama mendekam di balik bui adalah jauh dari keluarga.
"Anak-anak saya masih kecil saat saya pertama kali dipenjara dan itu adalah masa tersulit bagi (Wan) Azizah," kata Anwar merujuk pada istri sekaligus wakil perdana menteri baru.
"Sangat menderita melihat anak-anakmu sendiri kesulitan karena keputusan yang kau ambil. Kali ini (2015 hingga sekarang) anak-anaklah yang sangat saya rindukan."
(aal)