Mahathir Protes Polisi Tangkap Pengkritiknya

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 18 Mei 2018 20:50 WIB
Mahathir Mohamad melontarkan protes atas penangkapan kepolisian terhadap pria yang mengkritik sang Perdana Menteri Malaysia.
Mahathir Mohamad menyatakan bahwa dia tidak setuju atas penangkapan kepolisian terhadap pria yang mengkritik sang Perdana Menteri Malaysia. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mahathir Mohamad melontarkan protes atas penangkapan kepolisian terhadap pria yang mengkritik sang Perdana Menteri Malaysia.

"Saya tak setuju tindakan yang diambil kepada mereka yang mengkritik saya. Saya sudah memberi tahu pihak kepolisian terkait ini," kata Mahathir melalui akun Twitter resminya, Jumat (18/5).

Mahathir menyatakan sikapnya ini setelah Kepolisian Langkawi melansir pernyataan mengenai penangkapan salah satu orang yang dilaporkan menuliskan penghinaan terhadap sang perdana menteri dan agama Islam.
Dalam keterangan tersebut, kepolisian Langkawi menyatakan bahwa pria itu akan diadili dengan Pasar 233 Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia 1998.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Undang-undang ini akan dikaji saat parlemen bersidang nanti," tulis Mahathir.

Pernyataan ini didukung oleh Syed Saddiq, ketua sayap pemuda partai pimpinan Mahathir, Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM).

"Bertemu dengan perdana menteri dan dia memberi jaminan bahwa pengkritiknya akan dilindungi dan tidak bakal ditekan," tulis Syed melalui akun Twitter pribadinya.
Mengakhiri pernyataannya, Syed menulis, "Dia sudah menghubungi polisi terkait hal ini. Hukum itu juga akan diamandemen secepatnya dalam sesi parlemen selanjutnya. Pemerintahan baru, budaya politik baru."

Setelah memenangkan pemilu bersejarah pada pekan lalu, Mahathir memang berjanji akan melakukan kajian ulang terhadap sejumlah hukum yang diterapkan pemerintahan Najib Razak.

Salah satu hukum itu adalah undang-undang anti-berita palsu yang dianggap sebagai senjata Najib untuk membungkam kritik. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER