Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Singapura
Lee Hsien Loong menemui Perdana Menteri Malaysia
Mahathir Mohamad di Yayasan Kepimpinan Perdana (YKP) Putrajaya, Malaysia, Sabtu (19/5). Kepada wartawan seusai pembicaraan, PM Lee menyatakan tak ada masalah bilateral yang dibahas secara khusus, termasuk soal proyek kereta cepat yang menghubungkan kedua negara.
Kepada wartawan, PM Lee menyampaikan harapan bahwa kedua negara akan meneruskan pertemuan tingkat tinggi reguler yang biasa dilakukan antar Perdana Menteri Malaysia dan Singapura selama ini.
"Pada November, kami akan menggelar Pertemuan Puncak ASEAN dan saya menantikan kehadirannya di Singapura," kata Lee seperti dilansir
Channel News Asia, Minggu (20/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski menyatakan proyek kereta cepat Kuala Lumpur-Singapura High Speed Rail (HSR) tidak dibahas dalam pertemuan dengan Mahathir, Lee menyatakan dia berharap setelah semua masalah domestik di Malaysia beres, masalah kedua negara bisa ditindaklanjuti.
Proyek kereta cepat disepakati di bawah pemerintahan mantan PM Najib Razak dan diagendakan bakal selesai pada 206. Mahathir menyatakan seluruh proyek besar akan dikaji terlebih dulu, dengan memprioritaskan kontraktor lokal.
PM Lee menyatakan Singapura telah bekerja sama erat dengan Malaysia selama bertahun-tahun dan memiliki proyek kerja sama.
Singapura dan Malaysia pernah bersitegang saat Mahathir memerintah antara tahun 1998-2003. Saat itu, Singapura di bawah pemerintahan PM Goh Chok Tong bersitegang soal harga air dengan PM Mahathir.
Pertemuan PM Lee dan PM Mahathir berlangsung sekitar 30 menit. Lee Hsien Loong terlihat meninggalkan Yayasan Kepimpinan Perdana, kantor Mahathir kira-kira pukul 11.40 waktu setempat seusai pertemuan.
Selama kunjungannya, Lee juga bertemu pemimpin de facto koalisi berkuasa Pakatan Harapan, Anwar Ibrahim dan istrinya Wan Azizah Wan Ismail yang juga menjabat sebagai Deputi Perdana Menteri Malaysia.
PM Lee mengaku dia bercakap-cakap secara umum soal bagaimana Anwar melihat pembangunan di Malaysia, pandangannya soal apa yang terjadi dan apa rencana mantan pemimpin oposisi Malaysia, yang disebut-sebut bakal menggantikan Mahathir sebagai Perdana Menteri.
"Saya katakan kepadanya, dia telah berkunjung ke banak negara di dunia. Jika dia ingin waktu untuk refleksi, mungkin untuk melepaskan diri sementara waktu, kami akan menerima dia di Singapura, datang ke institut kami dan menulis bukum," kata PM Lee seperti dilaporkan
Channel News Asia.
"Dia bilang akan mempertimbangkannya," kata PM Lee.
Kunjungan Lee tersebut merupakan kunjungan kedua pemimpin luar negeri setelah pada Senin (14/5) Sultan Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah mengadakan pertemuan dengan Tun Dr Mahathir Mohamad.
Media Singapura pada Rabu (16/5) memberitakan Lee Hsien Loong mengumumkan dalam sidang Parlemen Singapura bahwa beliau akan melakukan lawatan ke Malaysia untuk bertemu Dr Mahathir.
Dilansir kantor berita
Antara, Lee mengatakan pihaknya ingin bekerja sama dengan pemerintahan Mahathir Mohamad untuk keuntungan bersama ke dua negara.
Pada (14/12) Malaysia dan Singapura menandatangani kerja sama pembangunan kereta cepat High Speed Rail (HSR) yang bisa menghubungkan Kuala Lumpur dan Singapura hanya dalam waktu 90 menit.
[Gambas:Video CNN]Penandatanganan berlangsung pada "The 7th Malaysia - Singapore Leader Retreats" di Kantor Perdana Menteri antara Menteri di Jabatan Perdana Menteri Malaysia, Datuk Abdul Rahman Dahlan dan Menteri Koordinator Infrastruktur dan Menteri Transportasi Singapura, Khaw Boon Wan.
Penandatanganan tersebut turut disaksikan oleh Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
(nat)