Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Menteri Malaysia
Najib Razak membela diri dalam penampilan perdananya sejak menyatakan mundur dari kepemimpinan koalisi Barisan Nasional. Di hadapan konstituennya di Pekan, Negara Bagian Pahang,
Malaysia, Najib menyatakan kekalahan bersejarah itu bukan akibat kesalahannya.
Di pertemuan tahunan United Malays National Organisation (UMNO) Divisi Pekan itu, Najib mengecam perilaku kampanye pesaingnya, koalisi Pakatan Harapan, pemenang pemilu Malaysia.
"Itu bukan kontestasi ide, itu kontestasi berita palsu," kata Najib antara lain dalam pidatonya selama setengah jam, menuding koalisi pesaingnya, pimpinan Mahathir Mohamad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada kampanye serangan pribadi, fitnah, kebencian dan janji-janji manis yang sebagian besar jelas tidak bisa diterapkan," kata Najib seperti dilansir
Channel News Asia, Senin (21/5).
"Sayangnya, hal-hal seperti itu yang menyebabkan kekalahan kami di pemilu," kata Najib, anggota parlemen Pekan selama 42 tahun di hadapan ratusan pendukungnya. Sebagian besar di antara mereka tampak muram, sedih bahkan menangis.
Untuk pertama kalinya selama enam dekade sejak Malaysia merdeka, koalisi Barisan Nasional kalah dalam pemilu Malaysia. Akibat kekalahan itu, Najib ikut terjungkal dari 'takhta' perdana menteri.
Bagi Najib, pemilu Malaysia yang digelar 9 Mei lalu bukan sebuah proses pemilihan yang adil. Menurut dia, kekalahannya adalah hasil dari permainan kotor yang diatur oleh Pakatan Harapan, pimpinan Mahathir, mantan mentornya yang kini berusia 92 tahun.
Kemenangan Mahathir tidak saja mengejutkan warga Malaysia, yang antusias antre di tengah hujan dan teriknya matahari siang untuk memberikan suara. Tetapi juga mengejutkan dunia.
Najib menghadapi penyelidikan dugaan skandal korupsi dana investasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Dia dan istrinya, Rosmah Mansor dilarang meninggalkan Malaysia.
Skandal 1MDB diduga menjadi salah satu faktor kekalahan Najib di pemilu Malaysia. Kasus tersebut dibuka kembali setelah Mahathir dilantik sebagai perdana menteri Malaysia.
Bermula pada pemberitaan di surat kabar Amerika Serikat,
Wall Street Journal pada 2015 yang mengungkap bahwa Najib menyalurkan hampir US$700 dana 1MDB ke rekening pribadinya. Tuduhan itu ditolak Najib. Dia bahkan sempat ingin menggugat Wall Street Journal.
Najib juga mencopot dua menteri kabinet yang mengkritik penanganan penyelidikan skandal 1MDB. Termasuk mantan Jaksa Agung Abdul Gani Patail, yang menyelidiki tuduhan keterlibatannya dalam kasus tersebut.
Selain skandal 1MDB, kebijakan pajak barang dan jasa sebesar 6 persen juga mempengaruhi suara pemilih Malaysia. Namun bagi Najib, kekalahannya disebabkan manipulasi kampanye yang dirancang untuk menjelek-jelekkan dia.
"Mereka melakukan segalanya untuk mencemarkan saya. Mereka menyerang saya dan istri saya, mengatakan saya harus merujuk kepada dia (istrinya) sebelum mengambil keputusan. Ini fitnah. Kami membuat keputusan di kabinet, bukan di rumah saya," kata Najib di hadapan pendukungnya di Pekan, Minggu (20/5).
"Saya tidak bilang kepada para menteri, 'tunggu, saya harus bertanya kepada istri saya.' Tak pernah. Istri saya tahu banyak hal tapi itu tidak berarti dia yang mengambil keputusan," kata Najib seperti dilansir
Channel News Asia.Selama pidatonya, Najib juga menyebut penggerebekan polisi baru-baru ini di kediaman yang berhubungan dengan keluarganya. Di mana sedikitnya lima mobil polisi Black Maria dipenuhi ratusan tas mewah, tas berisi uang tunai, perhiasan dan barang-barang mahal.
"Setelah saya menyerahkan kekuasan, beginilah saya diperlakukan. Bahkan rumah anak-anak saya digeledah. Sepatu bayi pun diambil. Hadiah pernikahan mereka disita," kata Najib.
"Apa hubungan antara 1MDB dengan sepatu anak-anak? Apa hubungan antara hadiah pernikahan dengan 1MDB?"
Di daerah pemilihannya, konstituennya, Najib tampak tetap dicintai dan menikmati dukungan tak tergoyahkan. Baik dari warga maupun anggota partainya, UMNO.
Kepala Cabang UMNO di Felda Chini Timur Dua, Pekan, Zakri Kassim, mengaku tersentuh pada pidato Najib dan mengkritik polisi karena tidak memperlakukan dia seperti mantan pemimpin.
[Gambas:Video CNN]"Dia diperlakukan seperti perampok, tanpa bukti bahwa dia bersalah," kata Kassim kepada Channel News Asia. "Tapi UMNO akan bangkit lagi," tambah dia meyakinkan.
Najib dan istrinya Rosmah tiba di rumahnya di Seri Kenangan, Pekan, Minggu (20/5). Dia disambut hangat para pendukungnya. Najib bahkan ikut bergabung dengan para perempuan setempat memasak bubur tradisional, bubur lambuk untuk berbuka puasa.
Banyak warga Pekan, negara bagian Pahang, Malaysia percaya bahwa Najib adalah korban tak bersalah dari permainan politik. Saat Najib berpidato, banyak pendukungnya menahan air mata. Namun Najib menghibur mereka dan memohon dukungan untuk mempercayai UMNO dalam 'perjuangan suci dan mulianya.'
(nat)