Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Menteri
Najib Razak tiba di Komisi Anti-korupsi Malaysia (MACC) untuk memberikan keterangan terkait
skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) pada Kamis (24/5), beberapa jam setelah melontarkan kritik terhadap pemerintah melalui jejaring sosial Facebook.
Malaymail melaporkan bahwa Najib tiba di markas MACC di Putrajaya sekitar pukul 09.44 waktu setempat, lebih cepat seperempat jam dari jadwal yang ditentukan sebelumnya.
Berbalut kemeja putih dan jas hitam, Najib melenggang santai sembari tersenyum menuju ke dalam gedung MACC, layaknya saat ia memenuhi panggilan pertama pada Selasa lalu.
Ketua MACC, Shukri Abdull, mengatakan bahwa pihaknya belum mengeluarkan keputusan mengenai penahanan Najib karena masih membutuhkan keterangan dua saksi penting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rentetan pemeriksaan ini dilakukan setelah MACC menemukan bukti aliran dana sekitar US$10,6 juta ke rekening pribadi Najib dari unit pendanaan negara SRC International, bekas anak perusahaan 1MDB.
Skandal besar ini menjadi sorotan setelah pada 2015 lalu
Wall Street Journal melaporkan ada aliran dana sebesar US$681 juta dari 1MDB masuk ke rekening pribadi Najib.
Saat menjabat, Najib terus membantah tudingan ini dengan berkilah bahwa uang tersebut merupakan sumbangan dari anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi.
Sebelum memenuhi panggilan pada hari ini, Najib pun melontarkan kritik terhadap pemerintah melalui jejaring sosial Facebook.
Di awal pernyataannya, Najib mengkritik pemerintah karena mengatakan bahwa utang Malaysia mencapai 65 persen GDP, padahal angka resminya adalah 50,9 persen.
"Mengatakan bahwa utang kita sekarang RM1 triliun tanpa memberikan rinciannya hanya akan membuat pasar finansial tak menentu," tulis Najib.
Ia pun mengatakan bahwa pernyataan pemerintah itu lebih jauh dapat berdampak pada bursa saham Malaysia, terbukti dengan penurunan indeks bursa Malaysia hingga 40,78 poin pada Rabu.
"Sementara kalian ingin menyalahkan saya untuk memberikan persepi posisi keuangan yang mengerikan demi membenarkan alasan kalian tak dapat memenuhi janji kampanye dan memangkas pegawai sipil secara besar-besaran, kalian harus ingat bahwa negara dan rakyat kita harus diutamakan," kata Najib.
Melanjutkan pernyataannya, Najib menulis, "Kalian juga bisa mengeluarkan pernyataan tak tepat mengenai 1MDB atau menceritakan hanya separuhnya kepada negara dan rakyatnya untuk menyalahkan saya, tapi waktu untuk bermain politik sudah berakhir."
(has)