Jakarta, CNN Indonesia -- Usai bertemu dengan Presiden RI
Joko Widodo, Perdana Menteri India
Narendra Modi menanggapi serangkaian aksi teror yang terjadi di Surabaya dan sekitarnya, belum lama ini.
Insiden itu menewaskan setidaknya 28 orang, termasuk pelaku yang melakukan serangan bom bunuh diri bersama-sama anggota keluarganya.
"Tragedi ini memberikan pesan perlu usaha dan kerja sama dalam melawan terorisme pada level global," kata Modi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Modi juga turut menyampaikan ucapan duka bagi korban yang menderita akibat serangan itu.
Ia menyatakan India akan selalu mendukung Indonesia melawan terorisme.
Meski menyinggung masalah terorisme, Modi juga mengapresiasi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Menurutnya, Pancasila menjadi dasar hidup yang menyatukan seluruh rakyat Indonesia meski berbeda latar belakang, adat istiadat, agama, budaya, serta suku.
"Di bawah filosofi Pancasila, antaragama, kepercayaan, adat serta tradisi terintegrasi satu dengan yang lain," ujar Modi.
Pantauan
CNNIndonesia.com, keberagaman tercermin pada puluhan anak sekolah dasar yang berpakaian adat tradisional dari sejumlah suku di Indonesia dalam upacara penyambutan Modi di Istana.
Puluhan anak itu mengibarkan bendera kecil India dan Indonesia sambil meneriakkan nama kedua negara ketika Modi tiba di sana.
Modi pun menyalami setiap anak yang berada di barisan depan dari ujung ke ujung sambil sesekali mengusap kepala anak itu.
"Hati saya tersentuh ketika anak-anak berpakaian adat menyambut kehadiran saya," tuturnya.
(aal)