Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi penembakan dilakukan polisi Jerman atas seorang pria yang mengamuk di Katedral Berlin, Minggu (4/6). Seperti dikutip dari
AFP, kepolisian Berlin menyatakan tak ada tanda-tanda indikasi motif terorisme di balik keributan yang terjadi di katedral tersebut.
Peristiwa yang terjadi di salah satu ikon ibu kota Jerman tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Upaya polisi melumpuhkan pria mengamuk itu pun dikabarkan kepolisian Berlin lewat akun Twitter. Dalam pemberitahuan lewat media sosial tersebut, kepolisian Berlin menyatakan sang pria mengalami luka tembak di bagian kaki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di satu sisi, kepolisian Berlin lewat media sosial mengimbau para netizen untuk tak menyebarkan rumor terkait penembakan tersebut, apalagi dikaitkan aksi terorisme.
Reporter
AFP yang berada di lokasi menggambarkan lokasi insiden kini ditutup garis pengaman kepolisian, dan sejumlah petugas dengan senjata otomatis terlihat berpatroli di lokasi.
Sementara itu, dikutip dari
Reuters, mengutip situs surat kabar harian setempat
Der Tagesspiegel, menyatakan ada dua orang yang terluka yakni pelaku dan seorang korban lainnya adalah petugas polisi.
Der Tagesspiegel memberitakan, sekitar pukul 16.00 waktu setempat staf dari Katedral Berlin mengontak polisi karena terjadi aksi pria mengamuk dengan pisau yang mencoba melukai orang lain.
Sebelum petugas polisi tiba, staf keamanan dari katedral mencoba mengevakuasi sekitar 100 orang di dalam katedral.
Setelah itu terjadi konfrontasi antara dua petugas polisi dan pria yang mengamuk tersebut di altar katedral. Dan, akhirnya polisi terpaksa melepas tembakan untuk melumpuhkan sang pria mengamuk.
Sang pria mengamuk itu telah diamankan, dan dibawa ke klinik sebelum diperiksa motifnya lebih lanjut. Sementara polisi yang terluka dibawa ke rumah sakit.
Berdasarkan keterangan dari polisi, pria yang mengamuk itu diketahui berkewarganegaraan Austria yang kini berusia 53 tahun.