Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jerman menahan dua bersaudara yang diduga merencanakan serangan di mal CentrO, salah satu pusat perbelanjaan terbesar yang terletak di Kota Oberhausen.
Kepolisian Jerman melaporkan, kedua pria yang ditahan pada Jumat (23/12) itu berasal dari Kosovo dengan usia masing-masing 28 dan 31 tahun.
Kini, penyelidik sedang memastikan sejauh mana persiapan serangan itu sudah dilakukan. Kepolisian juga masih terus memantau apakah ada orang lain yang terkait dengan rencana ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan
AFP, awalnya polisi mengetahui mengenai rencana ini dari laporan badan intelijen. Kepolisian kemudian mengerahkan tim untuk memantau pergerakan di CentrO dan pasar Natal di sekitarnya.
Penangkapan ini terjadi hanya berselang empat hari setelah serangan teror melanda Berlin ketika sebuah truk menabraki kerumunan pengunjung di salah satu pasar penyedia keperluan Natal.
Hingga kini, polisi masih memburu pelaku serangan teror yang menewaskan 12 orang itu. Kepolisian Jerman menawarkan imbalan sebesar 100 ribu euro atau setara Rp1,4 miliar bagi pihak yang dapat memberikan informasi mengenai pelaku tersebut.
Tawaran ini diumumkan oleh kepolisian setelah membeberkan identitas terduga pelaku penyerangan yang teridentifikasi bernama Anis Amri.
Diberitakan Reuters, Amri dideskripiskan memiliki ciri-ciri tinggi badan sekitar 1,78 meter dengan mata berwarna cokelat dan rambut hitam.
Menteri Dalam Negeri bagian barat North Rhine-Westphalia (NRW), Ralf Jaeger, menuturkan bahwa Amri merupakan pencari suaka dari Tunisia yang tiba pada Juli 2015.
Penyelidikan ini terus digencarkan setelah otoritas keamanan dilaporkan sempat salah menangkap terduga pelaku serangan. Pria yang sudah sempat ditahan itu kemudian dibebaskan.
Serangan truk yang diklaim oleh ISIS ini mendapat sorotan luas dan disebut-sebut sebagai salah satu serangan paling mematikan di Jerman sejak 1980.
(has)