Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak berwenang
Guatemala memperingatkan bahwa gunung api
Fuego menunjukkan tanda-tanda aktivitas lebih besar pada Selasa malam (5/6), sementara jumlah korban jiwa bertambah menjadi 75 orang dan hampir 200 lainnya dinyatakan menghilang.
Institut meteorologi seismologi dan vulkanik Insivumeh menegaskan peringatan itu setelah gunung api kembali erupsi di hari yang sama, membuat evakuasi terpaksa kembali dilakukan dan petugas penyelamat kelabakan mencari perlindungan.
Gunung Fuego mengalami erupsi dengan dampak paling menghancurkan selama lebih dari empat dekade terakhir, Minggu, mengakibatkan hujan abu secara meluas dan mengalirkan lava ke kota-kota di sekitarnya.
Badan penanggulangan bencana nasional, CONRED, mengatakan 192 orang masih belum ditemukan usai bencana dan badan forensik, Inacif, menyebut jumlah korban jiwa meningkat dari 72 menjadi 75.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisinya sangat kritis saat ini," kata Direktur Insivumeh Eddy Sanchez kepada wartawan, sebagaimana dikutip
Reuters.
Fuego, yang berarti api dalam bahasa Indonesia, adalah salah satu dari 34 gunung api aktif di negara Amerika Pusat. Lokasinya berada di dekat Antigua, situs warisan dunia UNESCO yang selamat dari dari sejumlah erupsi besar.
Aktivitas terbesar terakhir sebagian besar terjadi di sisi jauh gunung api, menghadap ke pesisir Pasifik.
Erupsi pada Minggu memuntahkan abu dan asap hingga setinggi 10 kilometer, menghujani sejumlah kawasan dengan debu. CONRED menyatakan ribuan orang telah dievakuasi.
[Gambas:Video CNN] (aal)