Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Donald Trump dan Perdana Menteri
Justin Trudeau mengalami perbincangan panas terkait 25 tarif baru yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap impor baja dan almunium dari Kanada. Pada satu titik, orang nomor satu AS membuat kesalahan terkait sejarah negaranya.
Menurut para sumber yang dikutip
CNN pada Kamis (7/6), dalam perbincangan 25 Mei lalu Trudeau menekan Trump yang menerapkan tarif baru dengan alasan "keamanan nasional." Menanggapi, Presiden Amerika mengatakan "bukankah kalian membakar Gedung Putih?" merujuk pada perang 1812 silam.
Masalah pada komentar Trump kepada Trudeau adalah Gedung Putih saat itu dibakar oleh pasukan Inggris. Para sejarawan mencatat serangan ke Washington dilakukan sebagai balasan atas tindakan AS di York, Ontario, yang saat itu merupakan koloni Britania dan kini jadi wilayah Kanada.
Ketika ditanya apakah komentar itu diterima sebagai candaan, seorang sumber mengatakan "hingga titik tertentu orang bisa menganggap perkataan sebagai gurauan. Dampak terhadap Kanada dan pekerja di AS tidak akan bisa ditertawakan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gedung Putih menolak berkomentar dan Dewan Keamanan Nasional tidak menjawab pertanyaan
CNN terkait hal ini.
Ketika ditanya soal hubungan AS-Kanada, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Larry Kudlow mengakui ada ketegangan singkat, tapi dia meyakini realsi kedua negara masih "sangat baik."
"Saya yakin Amerika Serikat dan Kanada akan jadi sahabat dan sekutu terlepas ketidaksepahaman jangka pendek apapun yang terjadi," kata Kudlow.
Ketika Washington dibakar pada 24 Agustus 1814, ibu negara Dolley Madison menyelamatkan gambar George Washington sebelum melarikan diri dari Gedung Putih.
Trudeau secara publik telah mengecam alasan "keamanan nasional" sebagai pertimbangan atas tarif baru ini.
"Ide bahwa kami dianggap sebagai ancaman keamanan bagi Amerika Serikat adalah, sejujurnya, menghina dan tak bisa diterima," kata Trudeau dalam laporan NBC yang dikutip
CNN.
(aal)