Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin Korea Utara
Kim Jong-un optimistis menjalani pertemuan bersejarahnya dengan Presiden Amerika Serikat
Donald Trump di Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6).
Dalam lanjutan sesi bilateral antara kedua pemimpin negara, Kim mengatakan dirinya meyakini pertemuan dengan Trump merupakan "awal yang sangat baik menuju perdamaian."
Pernyataan dengan nada yang sama juga disampaikan Kim saat dia pertama kali bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di zona demiliterisasi yang memisahkan negaranya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, Korut dan Korsel berakhir sepakat memulai proses perdamaian utuh, mengakhiri perang yang hanya dijeda dengan gencatan senjata pada 1953 silam.
Sementara itu, pertemuan Trump dan Kim diperkirakan berfokus pada upaya denuklirisasi kawasan.
Menanggapi pernyataan Kim di sela pertemuannya, Trump mengamini. "Saya juga," ujarnya singkat.
Kemudian Kim melanjutkan: "Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, orang lain sejauh ini belum ada yang bisa mencoba."
"Tentu saja akan ada kesulitan di sepanjang perjalanan, tapi hari ini, di awal yang baik, saya bertekad memulai usaha besar bersama-sama," kata Kim.
Hubungan Korut dan AS sempat memanas sepanjang 2017 lalu, ketika Korut terus melakukan uji coba rudal dan nuklirnya. Kim dan Trump kerap silih melontarkan hinaan hingga ancaman perang.
Di saat yang sama, Korea Selatan dipimpin Presiden Moon Jae-in yang lebih mengedepankan pendekatan lunak terhadap negara tetangganya. Secara resmi, dua Korea masih berstatus musuh perang.
Keinginan Moon disambut perubahan mendadak Kim yang pada pidato akhir tahunnya menyatakan ingin memperbaiki hubungan dengan Korsel. Setelah itu, kedua negara sepakat memulai proses damai dan berdialog dengan pihak AS.
(aal)